Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Junimart Girsang meminta Badan Pemeriksa Keuangan jangan terpancing pernyataan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Meski hasil audit BPK atas pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, dianggap ngaco oleh Ahok, Junimart mendorong lembaga yang dipimpin Harry Azhar Azis tetap bekerja sesuai koridor.
"BPK tidak perlu terpancing dan harus tetap profesional serta dalam koridor pekerjaannya. Dia tidak boleh masuk ke ranah politik," kata Junimart di DPR, Rabu (13/4/2016).
Menurut Junimart apapun yang menyangkut Ahok, sudah dipolitisir sehingga dalam menangani kasus Sumber Waras BPK jangan terpancing.
"Dan terakhir, menurut saya, kita juga tidak perlu terprovokasi dengan situasi ini," kata dia.
Junimart menambahkan BPK sudah melaporkan hasil audit atas pembelian tanah untuk RS Sumber Waras ke KPK.
Anggota Komisi III mengatakan sekarang tinggal KPK yang meneruskannya.
"Jangan ada intervensi. Kalau KPK mengatakan mereka tidak fokus pada hasil audit BPK ini, saya justru mempertanyakan kenapa demikian?" katanya.
Junimart mengatakan KPK dalam menilai Perhitungan Kerugian Negara selalu menggunakan hasil audit BPK. Namun, kata dia, belakangan ada komisioner KPK yang menyatakan KPK tidak bergantung pada hasil audit BPK.
"Kalau begini kan ada 'something' dong (di KPK)," katanya.
Junimart tidak mau berandai-andai mengenai motif Ahok menyebut hasil audit BPK ngaco.
"Saya percaya dengan istilah 'mulutmu harimaumu'. Saya pegang itu saja," katanya.
Ucapan Ahok terlontar kemarin ketika akan diperiksa KPK terkait kasus pembelian tanah untuk Sumber Waras. Ahok menilai tidak ada kerugian negara dalam pembelian tahan, sementara BPK menemukan ada kerugian. Lalu, Ahok menganggap hasil audit BPK ngaco.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
Terkini
-
Bela Kepsek Roni, Publik Skakmat Walkot Prabumulih Imbas Video Klarifikasi: Basi Lu, Mundur Aja!
-
Gaungkan Green Policing, Kapolda Riau: Demi Keadilan Ekologis!
-
Lingkaran Korupsi Hutan Mengarah ke Petinggi? Anak Buah Menhut Raja Juli Diperiksa KPK!
-
Ojol Demo di Jakarta Hari Ini, Pramono: Pasti Aman
-
Tol Fatmawati Gratis Bikin Macet Hilang? Ini Kata Gubernur Pramono
-
Istana Masih Teka-teki, Menakar Peluang Mahfud MD Kembali ke Kursi Panas Menko Polkam
-
Zulhas Dorong Pesantren Dirikan Koperasi Desa, Jadikan Pusat Ekonomi Umat
-
Geger Korupsi Haji Seret Kader PBNU, KH Marzuki Mustamar: KPK Angkut Saja Siapapun yang Salah!
-
Gebrakan Gubernur Papua Tengah: Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Disiapkan
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!