Suara.com - Serangkaian gempa susulan mengguncang Jepang, hari Jumat (15/4/2016), setelah gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter menewaskan sembilan orang dan melukai sedikitnya 1.000 orang lainnya pada Kamis (14/4/2106). Hingga kini, ribuan rumah tidak mendapat pasokan listrik maupun air, sedangkan sejumlah layanan transportasi terhenti.
Hingga Jumat petang waktu setempat, sudah lebih dari 130 gempa susulan yang tercatat terjadi di sekitar Kumamoto, pusat gempa sehari sebelumnya. Otoritas terkait mengatakan, frekuensi gempa susulan kian berkurang, namun risiko terjadinya gempa susulan yang lebih besar masih ada hingga kurang lebih sepekan ke depan.
Reuters melansir, gempa yang terjadi pada Kamis lebih lemah dibandingkan gempa 9 Skala Richter yang terjadi 11 Maret 2011 silam dan memicu gelombang tsunami dan kerusakan reaktor nuklir Fukushima. Namun, intensitas gempa yang tejadi Kamis hampir sama lantaran berpusat pada kedalaman yang lebih dangkal.
Hingga berita ini diturunkan, lebih dari 44.000 orang mengungsi dan tinggal di sekolah-sekolah, maupun fasilitas-fasilitas umum. Sebagian malah bermalam di ruangan terbuka setelah gempa yang terjadi Kamis pukul 9.30 malam.
Gempa merobohkan banyak rumah warga dan meretakkan jalan-jalan. Guncangan kuat juga menyebabkan sebuah kereta cepat Jepang, Shinkansen, anjlok, sehingga memaksa perjalanan kereta dihentikan untuk sementara.
Petugas evakuasi yang menyisir reruntuhan rumah berhasil mengevakuasi seorang bayi perempuan berusia lima bulan dari bawah puing. Lebih dari 3.000 personel militer, polisi, dan pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi, dari kawasan-kawasan lain di Jepang. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan akan menambah jumlahnya apabila dibutuhkan.
Sebagian besar korban jiwa berasal dari Mashiki, kota yang berada di sekitar episentrum gempa. Di tempat tersebut, terjadi pula kebakaran yang diakibatkan guncangan gempa. (Reuters)
Berita Terkait
-
Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Kyushu Jepang, Kemlu RI Laporkan Tidak Ada Korban WNI
-
JMA Koreksi, Gempa Jepang Ternyata Bermagnitudo 6,9, Bukan 6,4
-
Peringatan Tsunami, Jepang Kembali Diguncang Gempa Susulan 4,1 Magnitudo
-
Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Jepang, Tsunami Setinggi 20 Cm Terjadi di Miyazaki
-
BMKG: Gempa Jepang Tidak Berpotensi Timbulkan Tsunami di Wilayah Indonesia
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!