Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menyayangkan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dinilai berlebihan dan melampaui batas kewajaran dalam menanggapi kritik Amien Rais.
"Tanggapan tersebut sekaligus membenarkan pendapat yang berkembang selama ini bahwa Ahok adalah pejabat yang antikritik dan ingin benar sendiri," kata Saleh melalui pesan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.
Saleh mengatakan sebagai seorang pemimpin seharusnya Ahok siap mendengar dan merenung. Kritik proporsional dan aktual sebagaimana disampaikan Amien Rais seharusnya tidak ditanggapi dengan kebencian.
Apalagi, Saleh menilai Ahok bisa menjadi gubernur DKI Jakarta tidak lepas dari perjuangan Amien Rais saat reformasi karena pada masa sebelumnya tidak semua orang bisa menjadi gubernur.
"Itu fakta historis yang tampaknya dilupakan Ahok. Dia masih muda tetapi ternyata sudah lupa," ujarnya.
Saleh mengatakan sikap Ahok yang arogan sebagaimana dikritik oleh Amien Rais sebelumnya tidak hanya dirasakan tidak nyaman oleh masyarakat awam, tetapi juga para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Terbukti banyak yang mengundurkan diri. Terakhir adalah Wali Kota Jakarta Utara yang mengundurkan diri, konon karena tersinggung dengan ucapan Ahok," tuturnya.
Saleh menilai dalam memimpin Ahok tidak memandang sisi lain karena kebenaran hanya ada pada dirinya. Sikap seperti itu tidak akan dapat diterima di negara demokrasi.
"Negara demokrasi identik dengan kritik. Tanpa kritik, demokrasi tidak berbeda dengan monarki. Semoga Indonesia tidak kembali ke masa antikritik yang gelap gulita," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Wali Kota Jakut Mundur, Syarif: Mudah-mudahan Ahok Introspeksi
-
Buntut Ribut dengan Ahok, Rustam Mundur dari Wali Kota Jakut
-
Sunny Diperiksa KPK Lagi, Dia Ngaku Dapat Pesan Khusus dari Ahok
-
Trotoar Jakarta Akan Dibuat Aman untuk Perempuan Ber-High Heels
-
Ahok Bukan Geng Golf Pejabat, Kabarnya Dia Punya Hobi Menembak
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
9 Fakta Kebakaran Kilang Pertamina Dumai, Ledakan Keras Awali Kobaran Api dan Kepanikan Warga
-
Memastikan DPR Konsisten, KPA Kawal Pembentukan Pansus Penyelesaian Konflik Agraria
-
Menkum Sahkan PPP Kubu Mardiono, Bagaimana Nasib Agus Suparmanto?
-
Dana Hibah Jatim Rp2 Triliun Dikorupsi: KPK Periksa Kades dan Swasta!
-
Lagi, DPRD DKI Bongkar Parkir Liar di Atas Lahan Milik BUMD
-
Seminggu Lagi Terbit, Perpres MBG Bakal Terapkan Aturan Super Ketat untuk Dapur
-
Jokowi Beri Arahan ke PSI di Bali, Perkuat Sinyal Dirinya Adalah 'Bapak J' Ketua Dewan Pembina
-
Mahkamah PPP Ngotot Sebut Agus Suparmanto Ketum Sah: Tak Ada Dualisme!
-
Prabowo Pamer Kekuatan Puluhan Kapal Perang, Jet Tempur, dan Pasukan Khusus di HUT TNI ke-80
-
Momen Megawati di UGM, Ungkap Perdebatan Lama dengan Sri Mulyani Minta Dana Research Tak Dipotong