Suara.com - Pekerja yang tergabung dalam Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia jalan kaki dari kawasan Jalan Imam Bonjol menuju Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, untuk memperingati Hari Buruh Internasional, Minggu (1/5/2016).
Koordinator lapangan KPBI Sukanti mengatakan salah tuntutan buruh ialah agar pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 tentang Pengupahan. PP ini dinilai tidak memihak buruh dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan.
"PP 78 buruh tidak diajak berunding. Kami minta Rp3,7 juta. DKI jauh di bawah itu," kata Sukanti.
Buruh, kata Sukanti, juga mempermasalahkan kebijakan di era Masyarakat Ekonomi Asean. MEA, katanya, hanya memudahkan kalangan pebisnis untuk menanamkan investasi.
"Masyarakat ekonomi berdampak ke kami. Memudahkan investor bisa kabur kemana mau," kata dia.
Mereka juga mendesak pengadilan untuk membebaskan 26 buruh yang ditangkap ketika mengikuti demonstrasi untuk menolak upah murah di Istana Negara beberapa waktu yang lalu.
"Ketika kami menuntut kami dikriminalisasi 26 buruh dituntut di PN Jakpus. Artinya ruang demokrasi telah ditutup," katanya
Menurut pengamatan Suara.com, ribuan buruh saat ini masih tertahan di perempatan lampu merah Jalan Imam Bonjol. Mereka tadinya mau ke kawasan Bundaran Hotel Indonesia, tetapi dilarang dengan alasan agar jangan mengganggu warga yang tengah menikmati car free day.
Berita Terkait
-
Aksi May Day, Ahok Ingatkan Buruh Tepati Janji Jaga Ketertiban
-
Dilarang Aksi May Day di Bundaran HI, Buruh Terpencar-pencar
-
Hak Pekerja Media Minim, Mutu Produk Jurnalisme Dipertaruhkan
-
AJI Jakarta Tuntut Upah Jurnalis Pemula di Ibu Kota Rp7,54 Juta
-
May Day, Ring Satu Jakarta Pusat Dijaga 8.153 Aparat Keamanan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
Terkini
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!