Suara.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir menyatakan pendidikan tinggi Indonesia harus direformasi agar siap menghadapi tantangan luar biasa baik dalam skala nasional maupun global.
"Reformasi pendidikan tinggi merupakan suatu keniscayaan pada saat ini ketika kita menghadapi beragam tantangan luar biasa dalam skala lokal, nasional maupun global," kata Nasir saat sambutan dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (2/5/2016).
Dia mengatakan melalui pendidikan tinggi, pemerintah mempersiapkan sumber daya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan bersaing dalam pasar kerja nasional dan internasional, serta demi memenuhi beragam tempat kerja.
"Bagaimana mungkin lulusan kita akan memiliki kompetensi untuk bekerja di dunia abad 21 jika penyelenggaraan pendidikan tinggi kita masih sama seperti abad 19. Juga, kehadiran teknologi informasi komunikasi dan jaringan, serta masyarakat ekonomi berbasis pengetahuan menyebabkan perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan tinggi tidak dapat ditawar lagi," kata dia.
Reformasi meliputi deregulasi, penyediaan pendidikan yang fleksibel dan berorientasi pada siswa serta pangsa pasar, perubahan kurikulum, penyediaan dosen, guru besar, dan tenaga kependidikan yang profesional, pendidikan yang mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, model bisnis pendidikan yang baru, orientasi pada keterampilan yang teruji dan berdaya saing, pengembangan bidang ilmu strategis, revitalisasi kelembagaan, kemampuan pendidikan tinggi untuk menghasilkan riset dan inovasi yang kompetitif.
Menurut Nasir sudah banyak ragam inovasi yang dihasilkan dan dibanggakan Indonesia di mana pada 2015 World Economic Forum menyatakan indeks inovasi Indonesia mencapai 4,6 atau peringkat 30 dunia, sedangkan indeks inovasi pendidikan tinggi adalah 4,0 atau peringkat 60 dunia.
"Kita masih perlu bekerja secara inovatif, sehingga bisa meningkatkan peringkat indeks inovasi pendidikan tinggi Indonesia di peringkat 56 pada tahun 2020, " kata mantan rektor Universitas Diponegoro.
Menurut dia, globalisasi telah meningkatkan kompetisi pada tingkat institusi, nasional dan internasional.
Saat ini, indeks daya saing Indonesia yang diukur dari indikator higher education and training pada rentang 2014-2015 Indonesia menduduki peringkat 60 dengan indeks daya saing 4,5, sementara pada 2015-2016 peringkat Indonesia menjadi 65 dengan indeks daya saing yang sama 4,5.
Artinya, kata Nasir, ada lebih banyak negara lain yang mencapai indeks daya saing lebih baik dari Indonesia, sehingga peringkat Indonesia menurun. "Dan hal ini tak boleh dibiarkan," kata dia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!