Suara.com - Presiden Joko Widodo menggelar Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Laporan Audit Teknis Komplek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang di kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/5/2016). Proyek pusat olahraga di era Presiden Susilo Bambang Yudoyono ini terbengkalai karena kasus korupsi yang menyeret sejumlah pejabat.
"Kami rapat untuk melaporkan hasil audit teknis proyek Hambalang kepada Presiden," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono kepada wartawan di komplek Istana Kepresidenan.
Pertengahan Maret lalu Jokowi melakukan sidak di lokasi proyek Hambalang yang terbengkalai itu. Saat itu, dia mengatakan proyek tersebut telah menghabiskan duit negara hingga triliunan rupiah. Untuk menyelamatkannya, perlu dikaji ulang apakah layak untuk dilanjutkan atau diubah peruntukannya.
Menurut informasi yang diterima Jokowi dari para ahli, struktur lahan proyek tersebut sebenarnya labil sehingga tidak layak untuk bangunan besar. Bangunan setengah jadi sebagian sudah dipasang fasilitas, seperti alat pendingin udara dan sport science. Tetapi sekarang sia-sia karena diurus setelah kasus korupsi di sana terungkap.
"Nah, fasilitas yang sudah masuk itu akan dikemanakan. Kalau tidak cepat diputuskan akan rusak semuanya," ujar dia ketika itu.
Proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional di Hambalang dibangun dengan anggaran tahun 2010-2012. Proyek berdiri di atas tanah seluas 32 hektar. Dana yang dibutuhkan untuk membangunnya mencapai Rp1,2 triliun. Mega proyek tersebut kemudian mangkrak gara-gara kasus korupsi di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain membahas audit teknis proyek Hambalang, dalam Ratas ini Jokowi juga minta Laporan Proses Renovasi Gelora Bung Karno Dalam Rangka Persiapan Menghadapi Asian Games 2018.
Ratas ini dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharini, Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Hamonangan Laoly dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Bukan Karena Selebgram LM! Pengacara Tegaskan Penyebab Cerai Atalia-Ridwan Kamil Isu Privat
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur
-
BNI Raih Dua Penghargaan Internasional atas Pengembangan SDM melalui BNI Corporate University
-
Soal Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Yusril: Saya Belum Bisa Berpendapat
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, DPR Beri Catatan: Harus Dipastikan Agar Tak Jadi Malapetaka
-
Agustus 2026, Prabowo Targetkan 2.500 SPPG Beroperasi di Papua