Suara.com - Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Papua difokuskan pada revitalisasi pasar tradisional. Kemarin, Jumat( 29/4/2016), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Raya Amahami, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Hari ini, Sabtu (30/4/2016) Jokowi melakukan groundbreaking Pasar Budaya Mama-Mama Papua di Jayapura, meninjau Pasar Pharaa Sentani dan meresmikan Pasar Rakyat Doyo Baru Sentani.
Jokowi berharap perbaikan yang dilakukan di pasar-pasar tradisional itu tidak hanya perbaikan fisik, tapi juga perbaikan manajemen. "Juga perbaikan modal dan pendampingan-pendampingan yang saya kira diperlukan." ujar Presiden kepada wartawan ketika meninjau Pasar Pharaa Sentani.
Program revitalisasi pasar tradisional ini juga menunjukkan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dimana beberapa pasar dibangun oleh Kementerian Perdagangan dan ada pula yang dibangun di bawah koordinasi Kementerian BUMN. "Nanti yang ngatur pedagang dan lain-lain biar Pak Gubernur dan Pak Bupati," kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Mengenai pasar yang dibangun di Papua yang dibangun melalui program Kementerian BUMN, Jokowi mengatakan bahwa hal seperti itu tidak hanya di Papua. "Ada pembangunan perumahan nelayan juga. Ini sebagai contoh, kalau sudah benar, baru dibesarkan," ujar Jokowi.
Untuk perbaikan manajemen, mantan Walikota Solo tersebut menjelaskan bahwa bila pedagang-pedagang itu memanfaatkan KUR, maka pendampingan akan dilakukan oleh pihak perbankan. Misalnya, pendampingan untuk manajemen sederhana, seperti pencatatan uang masuk dan uang keluar.
Meresmikan Pasar Rakyat Doyo Baru
Pasar Rakyat Doyo Baru Sentani adalah pasar dikunjungi terakhir dalam kunjungan Presiden ke Papua. Di sini, Presiden meresmikan pasar tersebut. "Senang sekali melihat pasar ini. Inginnya yang dagang sudah ada yang jualan," tambah Jokowi.
Presiden berpesan kepada Bupati agar pasar tersebut segera diisi pedagang. "Pasar ini segera digunakan dan dibagi kepada pedagang. Sehingga aktivitas ekonomi disini bisa bergerak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga Sentani," ucap Jokowi.
Berita Terkait
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Jawaban Pengacara Jokowi Soal Ijazah Bikin Refly Harun Geram: 'Aneh
-
Daftar Pemain Persipura Jayapura di Championship 2025/2026: Ada Boaz Solossa hingga Ramai Rumakiek
-
Dokter Tifa Sebut Jokowi Hanya Bisa Dihancurkan Orang Gila
-
Persipura Jayapura Pasang Target Promosi ke Super League
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram