Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus menunggu kepastian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sebelumnya dimintai dukungan dana untuk Rio Haryanto yang saat ini turun di Formula 1 mengingat batas akhir pembayaran sudah dekat.
"Pak Menteri telah mengirimkan surat sedikitnya pada 16 BUMN dan sejauh ini baru beberapa yang merespon," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin.
Untuk bisa tampil di Formula 1 bersama dengan tim Manor Racing asal Inggris, Rio Haryanto harus mengeluarkan dana yang besar yaitu 15 juta euro. Hanya saja hingga saat ini dana yang dibayarkan baru 8 juta euro dan dengan rincian 5 juta dari Pertamina dan 3 juta dari Kiky Sports.
Masih ada 7 juta euro yang harus dibayarkan dan pembayaran maksimal akhir Mei. Jika tidak terpenuhi maka peluang pebalap pertama Indonesia yang turun diajang jet darat ini untuk turun selama satu musim terancam terhenti ditengah jalan atau posisinya di Manor Racing bisa diganti pebalap lain.
Selain menyurati BUMN, upaya yang dilakukan Kemenpora setelah usahanya untuk memberikan bantuan sebesar Rp100 miliar melalui APBN terbentur birokrasi adalah melakukan pengalangan dana melalui SMS. Hanya saja, upaya yang melibatkan lima provider seluler di Tanah Air itu belum sesuai harapan.
"Seminggu yang lalu saya tanya ke ATSI (Asosiasi Telepon Seluler Indonesia), memang jumlahnya sangat jauh dari harapan," kata pria yang juga Deputi IV Bidang Peningkatakan Prestasi Olahraga, Kemenpora itu.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya mengakui jika cukup kesulitan untuk mencari terobosan. Hanya saja, Kemenpora tidak akan patah semangat untuk tetap konsen dalam memberikan dukungan kepada pebalap asal Solo Jawa Tengah itu agar terus berkarir di Formula 1 hingga akhir musim.
"Masalah pendanaan untuk Rio tetap menjadi concern kami. Apalagi bulan Mei juga tinggal beberapa hari karena sekaranglah penetapan Rio untuk berlaga full season atau hanya 11 race," kata mantan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu.
Permasalahan dana untuk Rio memang menyeruak sejak awal. Bahkan, untuk bisa tampil di Formula 1 ini harus menunggu hingga detik-detik akhir. Meski demikian, Rio Haryanto tetap bersikap profesional meski hingga saat ini belum meraih poin.
Dari empat kali balapan yang sudah berjalan, anak pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati ini mampu finis dua kali yaitu di Bahrain dan Shanghai China serta dua lainnya tidak finis yaitu di Melbourne Australia dan Sochi Rusia. (Antara)
Berita Terkait
-
Erick Thohir Sibuk Rangkap Jabatan, PSSI Tunggu Waktu Tepat Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
-
Niena Kirana Gugat Cerai Dito Ariotedjo, Sidang Perdana Digelar 24 Desember
-
Eks Menpora Beberkan Alasan Cerai, Bukan karena Davina Karamoy?
-
Soal Bonus Medali Perak dan Perunggu, Erick Thohir: Jangan Kaget Kalau Beda Signifikan
-
Eks Menpora Dito Ariotedjo Bantah Cerai Gara-Gara Davina Karamoy
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat