Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan Pulau Jawa membutuhkan pelabuhan baru yang besar guna meningkatkan efisiensi transportasi dan logistik. Hal itu disampaikan dalam rapat terbatas "Rencana Pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat" di kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/5/2016).
"Meskipun selama ini kita memfokuskan pembangunan pelabuhan di luar Jawa, khususnya di Indonesia bagian Timur, bukan berarti pelabuhan tidak diperlukan di Jawa. Oleh sebab itu perlu dibangun pelabuhan alternatif, mengingat kepada pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada itu semakin padat seperti di Tanjung Priok, Tanjung Emas (Semarang), dan Tanjung Perak di Surabaya," ujar Jokowi.
Saat ini, kata Jokowi, dibutuhkan pelabuhan besar di Pantai Utara di Jawa Barat untuk meningkatkan efisiensi transportasi, logistik dengan kapasitas kurang lebih 7,5 juta pada tahun 2037. Sehingga untuk distribusi barang bisa dilakukan dengan efektif lewat jalur laut.
"Kita harapkan dengan pelabuhan ini jalur distribusi dan lalu lintas tidak perlu lagi menempuh jalur darat yang terlalu jauh untuk sampai ke Jakarta, sampai ke Semarang, sampai ke Surabaya," ucap Jokowi.
lebih lanjut Jokowi mengatakan, rencana pembangunan pelabuhan baru mulanya akan dilakukan di Cilamaya, namun batal dan dialihkan ke Subang. Pasalnya, di Cilamaya dinilai dapat mengganggu potensi infrastruktur migas dan lainnya.
"Oleh sebab itu dicari lokasi alternatif di luar Cilamaya dan ketemu di Patimban, Kabupaten Subang, lokasi yang paling sesuai. Dan sebelum diputuskan, saya minta ada pemaparan terlebih dahulu mengenai kelayakan pembangunan Patimban dilihat dari sisi aspek teknis, aspek hukum, aspek skema pendanaan dan lainnya," tandasnya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman