Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Bigadir Jenderal Agus Rianto menanggapi kasus Yuyun (14), siswi SMP hingga meregang nyawa di Bengkulu usai jadi korban kekerasan seksual. Menurut Agus, penyalahgunaan minuman keras adalah pangkal dari peristiwa yang melibatkan 14 tersangka itu.
Agus meminta pemerintah daerah yang bersangkutan segera mengeluarkan larangan mengkonsumsi minuman beralkohol. Baginya, hal itu adalah salah satu cara mengurangi tindakan kekerasan dalam bentuk apapun itu.
"Ini sudah tidak ada toleransi, penyebab minuman keras bisa melakukan kejahatan apapun, termasuk yang terjadi pada Yuyun, ini perlu perhatian khusus," kata Agus di Warung Daun, Cikini , Jakarta Pusat dalam diskusi bertajuk 'Tragedi Yuyun Wajah Kita', Sabtu (7/5/2016).
Selain itu, imbuh Agus, peredaran minuman beralkohol bukan pabrikan alias yang diproduksi secara tradisional perlu pula diawasi.
"Tentunya penegakan hukum upaya terakhir. dua langkah ini belum berakhir faktor penting pertama , minuman alkohol bukan pabrikan dari tumbuhan dan fermentasi tuak," kata Agus.
Masyarakat pun diharapkan bersedia berperan serta aktif mewaspadai segala bentuk kejahatan yang terjadi di sekitar lingkungan mereka.
Suara.com - "Lokasi juga, tempat kejadian perkara juga jauh dari perhatian masyarakat dari keramaian sekalipun ini perlu juga peran masyarakat," Agus menambahkan.
Seperti diketahui, Yuyun yang masih berusia 14 tahun tewas karena diperkosa berkali-kali oleh 14 orang. Di antara para pelaku adalah anak di bawah umur 2 April 2016. Sebanyak 12 orang tersangka sudah ditangkap polisi.
Sebanyak 12 tersangka itu adalah Da (17), De (17), SP (16), AP (17), Fe (17), Al (17), Er (16) kemudian lima tersangka dewasa To (19), Su (19), Bo (20), Fa (19) dan Za (23), serta dua pelaku lainnya yang masih buron F dan J.
Korban diperkosa secara berulang-ulang oleh para pelaku dan mayatnya dibuang ke dalam jurang.
Tag
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!