Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta kementerian berkoordinasi dengan polisi dan kejaksaan terkait maraknya kasus kekerasan seksual pada anak. Dia mendorong pelaku diberikan hukuman berat agar ada efek jera.
Hal itu ditekankan oleh Presiden menyusul kasus pemerkosaan dan pembunuhan pelajar SMP berinisial YY (14) oleh 14 pemuda di Bengkulu beberapa waktu lalu.
"Saya ingin memberikan peringatan, yang berkaitan dengan kekerasan seksual pada anak. Ini betul-betul harus direaksi secara bersama-sama, komprehensif antar Kementerian terkait dengan Polri dan Kejaksaan. Karena ini kalau kita melihat angka-angka dan peristiwanya itu semakin hari, semakin sangat mengkhawatirkan," kata Jokowi dalam sidang Paripurna Kabinet di Istana Negara, Selasa (10/5/2016).
Menurut Jokowi, kekerasan seksual terhadap anak itu merupakan kejahatan luar biasa yang harus ditangani dengan penindakan luarbiasa juga. Sebab jika tidak ada efek jera dalam hukuman pelaku, hal itu akan terus terjadi.
"Agar Menko (PMK) mengkoordinasikan ini agar ada sebuah keputusan yang betul-betul menjadikan efek jera bagi pelaku-pelaku, serta bisa menghilangkan keinginan calon-calon pelaku yang lain. Saya ingin ini adalah kejahatan yang luar biasa, sehingga penanganannya dan penindakannya juga harus luar biasa juga," terang dia.
"Oleh sebab itu, segera hal ini dikoordinasikan agar ada sebuah keputusan, termasuk didalamnya adalah yang kemarin sudah dibicarakan dalam ratas mengenai Undang-undang atau Perppu kebiri".
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai