Wakil ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mendorong pemerintah untuk terus lakukan klarifikasi atas pemberitaan media Filipina, terkait adanya uang tebusan kepada penyandera empat anak buah kapal warga negara Indonesia.
"Itu satu hal yang menurut saya tidak sesuai dengan kebijakan dari pemerintah. Jadi menurut saya itu penting untuk pihak pemerintah untuk mengklarifikasi," kata Hidayat, di Kompleks DPR-MPR, Jakarta, kamis (12/5/2016).
Jika dibiarkan, menurut Hidayat, hal tersebut bisa memicu terjadinya kejadian yang sama.
"Sebab kalau dibiarkan ada bayar-bayar seperti ini dikhawatirkan ini akan menumbuh suburkan mereka. Mereka kemudian akan menyandera lagi, merampok lagi dan itu akan bermasalah," tambah politisi PKS tersebut.
Menurut Hidayat, perlu ketegasan dari pemerintah Indonesia untuk melakukan klarifikasi, bahwa pemerintah Indonesia, katanya, tidak setuju untuk memberikan uang tebusan kepada penyadera.
"Jadi menurut saya, dengan adanya informasi dari media di Filipina bahwa ada pembayaran sampai dengan 50 peso, itu harus diklarifikasi pemerintah. Pemerintah harus menegaskan bahwa itu tidak pernah menjadi kebijakan pemerintah Indonesia dan pemerintah tidak setuju dengan seperti begitu begituan," tegas Hidayat.
Ketegasan dari pemerintah Indonesia untuk mengklarifikasi pemberitaan tersebut, kata Hidayat, dibutuhkan agar daerah Indonesia dan sekitarnya, tidak dijadikan daerah perampokan yang legal.
Oleh karena itu, menurut Hidayat, kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan Filipina dan Malaysia, melakukan patroli bersama, perlu diapresiasi.
"Supaya sekali lagi tidak dijadikan daerah ini sebagai daerah perampokan yang legal. Karenanya kita apresiasi apa yang sudah disepakati antara pihak pemerintah Filipina, Indonesia dan Malaysia untuk melakukan patroli bersama," tutup Hidayat.
Berita Terkait
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ketua MPR: Tunggu Keputusan Presiden!
-
Bamsoet Pastikan Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto 'Mulus' Tanpa Ada Hambatan
-
MPR Dukung Usulan Prabowo agar Menteri Pakai Mobil Maung
-
Ketua MPR Tidak Mempermasalahkan WNA Jadi Bos BUMN, Asal....
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta