Suara.com - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault yang berhasrat menjadi gubernur Jakarta periode 2017-2022 mengaku sengaja tak mendaftar ke partai politik seperti kandidat lain. Prinsipnya, kalau memang dianggap mampu memimpin Jakarta tentu partai akan meminangnya.
"Kalau saya dianggap mampu, pasti partai panggil saya. Kalau saya nggak dipilih juga nggak papa-papa," ujar Adhyaksa di acara deklarasi 'Orang Kita' yang dihadiri bakal calon Jakarta Abraham Lunggana, Ahmad Dhani, dan Benny Mokalu di Jalan Imam Bonjol 44, Menteng, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Tetapi kalau memang ada kandidat lain yang dianggap lebih lebih pantas, Adhyaksa akan mendukungnya. Yang terpilih, menurut dia, tentu bisa membawa perubahan.
Dia memuji Ahmad Dhani dan Benny Mokalu yang menurutnya layak menjadi pemimpin.
"Siapapun yang terpilih pasti akan bawa perubahan. Saya kira Ahmad Dhani punya kapasitas tinggi, juga Pak Benny, mantan kapolda Bali. Sebetulnya bisa saja deklarasi dengan beliau, tapi buat apa, saya ingin satu lawan satu," kata dia.
Adhyaksa berharap pemimpin baru Jakarta mampu membenahi Ibu Kota lewat cara-cara musyawarah untuk membuat kebijakan.
"Yang dicari di Jakarta bukan penguasa, tapi yang dicari pemimpin yang bisa melakukan musyawarah dengan warganya," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden
-
Soal Kerja Sama Keamanan RI-Australia, Legislator PDIP Ini Kasih 2 Catatan, Minta Prabowo Hati-hati
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius