Suara.com - "Jadi, kisah saya, awal mulanya saya mulung tahun 2004, saya memang terjepit masalah biaya untuk anak istri saya," kata anggota Polisi Lalu Lintas Polres Kota Malang Brigadir Polisi Kepala Seladi di hadapan pimpinan DPR di gedung Nusantara III, Jakarta, Senin (23/5/2016).
Hari ini, Seladi diundang ke DPR oleh Ketua DPR Ade Komarudin dan sejumlah anggota dewan. Mereka ingin mendengar cerita langsung dari Seladi. Cerita dari lelaki berusia 57 tahun yang sekarang jadi teladan banyak orang karena kejujurannya. Seladi memilih jadi pemulung di luar tugas negara untuk mencukupi kehidupan keluarga.
Warga Jalan Gadang Gang 6, Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun, itu mengungkapkan pertamakali menjadi pemulung di sekitar Polres Kota Malang. Soalnya, di sana banyak sampah berharga yang berceceran.
"Tahun 2004 sudah mulai, saat itu dari piket malam saya melihat ada sampah di sekitar Polresta Malang, saya lirik ke sana dan saya ambil, terus saya tumpuk. Lepas dinas saya berangkat lagi ke sana, saya gerak dan saya bawa pulang," tutur Seladi.
Sampah-sampah itu ditimbunnya dulu di rumah, begitu sudah banyak, dia baru menjualnya.
"Setelah saya kumpulkan, karena sedikit, saya nyari lagi, mulai sore sampai jam enam malam. Setelah itu saya pilah-pilah, antara plastik, botol plastik dan lain-lain," tutur Seladi.
Ketika itu, uang hasil penjualan barang bekas terbilang lumayan.
"Dapat Rp400 ribu lebih. Setelah dapat Rp400 ribu, anak istri saya kumpulkan, kemudian saya kasih ini lho hasil nyusuh (mencari sampah)," kata Seladi.
Seladi senang dengan aktivitasnya di luar jam dinas. Dia berprinsip, lebih baik hidup sederhana tapi jujur, ketimbang kaya tapi korup.
Sejak itu, ayah dari tiga anak itu selepas piket, keliling dengan sepeda onthelnya mencari barang bekas. Sepeda ini pula yang selama ini menjadi kendaraannya sejak tahun 1977.
Ade Komarudin mengapresiasi Seladi. Itu sebabnya, Ade mengundangnya ke Parlemen.
"Minggu lalu saya membaca sebuah kisah di media, saya kaget dan bersyukur bahwa masih ada petugas negara yang memilih mengatakan kejujuran dibanding mengambil pilihan-pilihan yang tidak kita kehendaki," tutur Ade.
"Bripka Seladi bertugas di Polres Kota Malang, tidak sungkan sambil bertugas sekaligus menjadi pemulung sampah sebagai tugas tambahan di luar dinasnya," Ade menambahkan.
Ade mengatakan Seladi tidak tergoda menerima suap dari warga yang mengurus Surat Izin Mengemudi di kantor polisi. Seladi memilih untuk menjadi pemulung demi mendapatkan uang haal.
"Dalam beberapa artikel yang memuat berita Bripka Seladi ini, sebenarnya beliau bisa saja menerima suap dari yang menginginkan SIM-nya keluar. Bahkan sering ada orang yang datang untuk menyuap Pak Seladi agar dapat SIM," tutur Ade.
Tag
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM