Suara.com - Presiden Joko Widodo menginginkan perubahan UU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang masih jadi perdebatan di DPR RI tersebut segera disepakati. Hal itu dikatakan Jokowi saat menggelar rapat terbatas mengenai Perubahan Kedua Undang-undang tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, Senin (30/5/2016).
"Saat ini perubahan kedua tentang UU Pilkada sedang dibahas di DPR, saya mendapat informasi masih ada beberapa isu yang belum disepakati dan menjadi perdebatan. Saya harap beberapa isu-isu krusial dalam RUU Pilkada ini bisa disepakati dalam waktu dekat ini," kata Jokowi mengawali Ratas di kantor Presiden, Jakarta.
Jokowi menuturkan, RUU Pilkada ini ditunggu-tunggu sebagai paayung hukum dan panduan untuk pelaksanaan Pilkada serentak. Dia kembali menegaskan seperti yang telah disampaikan dalam rapat sebelumnya, penting bagi pemerintah untuk melakukan perubahan-perubahan yang bersifat permanen dan tidak tambal sulam.
"Kita tidak lagi terjebak dalam politik jangka pendek, dan harus betul-betul memikirkan tujuan jangka panjang, terutama untuk menjaga proses demokrasi. Pastikan betul putusan Mahkamah Konstitusi yang bersifat final dan mengikat, jangan sampai kita buat undang-undang setelah disepakati bersama DPR, lalu berubah lagi karena dibatalkan oleh MK," ujar dia.
Oleh sebab itu, Jokowi memerintahkan Menteri Dalam Negeri untuk segera berkomunikasi dengan DPR agar isu-isu krusial yang masih tersisa dapat dibuat kesepakatan dan diputuskan. Dia juga memerintahkan Mendagri untuk berkomunikasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk perencanaan Pilkada, khususnya mengenai anggaran Pilkada.
"Karena tahapan perencanaan program dan anggaran sudah dimulai kira-kira pada 22 Mei 2016. Beberapa daerah juga sudah mulai menyusun dan menandatangani perjanjian hibah daerah. Saya minta ini dikawal dengan baik, sehingga pelaksanaan Pilkada serentak 2017 berjalan dengan damai, aman dan demokratis seperti tahun lalu," tutur dia.
Ratas ini dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja terkait. Diantaranya Menko PMK Puan Maharani, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumberdaya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki. Selain itu juga tampak hadir Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Kepala BIN Sutiyoso, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan Ketua KPU Husni Kamil Manik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan