Suara.com - Anggota DPR menilai sikap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yahona Yambise salah dengan menyalahkan orangtua Yuyun sehigga anaknya diperkosa 14 tahun.
Anggota Komisi VIII DPR dari fraksi PKB, Maman Imanulhaq mengatakan pernyataan itu menyakitkan.
"Ibu menyalahkan orangtua. Ini suatu hal yang menyakitkan," kata Maman.
Selain Maman, anggota Komisi VIII DPR dari fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati juga meminta agar kementerian tidak menyalahkan orangtua pada kasus yang menimpa Yuyun.
"Tolong kita sebagai warga negara, kita juga punya permasalahan sosial ekonomi. Kalau tidak bekerja, bagaimana kita bisa menghidupi keluarga? Kita harus betul-betul melihat suatu kasus secara kaca mata yang luas," tutur Rahayu.
Debat itu terjadi di rapat dengar pendapat Menteri PPPA dengan Komisi VIII, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, Ketua KPAI Asrorun Niam, dan Polri yang diwakili oleh Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Anang Iskandar.
Sebelumnya Yohana menuding orangtua korban pemerkosaan bisa dianggap salah jika lalai. Dalam kasus Yuyun, orangtua Yuyun dianggap tidak menjaga anaknya karena sibuk bekerja.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO