Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Lulung menilai jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki banyak kesalahan.
Hal ini disampaikan Lulung menanggapi sikap Ahok yang menantang seluruh pejabat untuk melakuan pembuktian terbalik kasus dugaan korupsi pembelian lahan di Rumah Sakit Sumber Waras. Menurutnya Ahok telah menyalahi prosedur soal pembelian lahan di rumah sakit tersebut.
"Mekanismenya itu memang banyak kesalahan. Soal harga tanah, tanah yang dimaksud itu di Tomang Utara. Bukan yang sesuai diajukan, di Jalan Kyai Haji Tapa. Itu sesuai dengan keterangan kelurahan. Surat penunjukan atas tanah itu (juga ada kesalahan)," kata Lulung saat dikonfirmasi, Selasa (31/5/2016).
Politikus PPP yang berkeinginan mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Gubernur di Pilkada DKI 2017 itu juga menanggapi sikap Ahok yang cenderung meragukan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pembelian lahan RS Sumber Waras.
Dia menilai pernyataan Ahok yang menyebut hasil pemeriksaan BPK ngaco merupakan tindakan yang menjatuhkan kredibilitas lembaga negara.
"Kesimpulannya memang ada kerugian uang rakyat. Masa BPK ngaco, kalau (Ahok sebut) BPK ngaco makar itu. Siapa pun yang bilang BPK ngaco makar, kenapa? Karena BPK berdirinya berdasarkan UU 1945," kata Lulung.
Seperti diberitakan, penyelidikan kasus dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras yang ditanganu Komisi Pemberantasan Korupsi sudah memasuki tahap akhir.
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan pihaknya akan mengumumkan status kasus yang berdasarkan audit BPK disebut menelan kerugian negara hingga Rp191 miliar dalam waktu dekat.
"Sumber Waras sedang final check, dan hasil final check baik dari beberapa asosisasi profesional dan lain-lain, itu akan kita umumkan," kata Laode pekan lalu.
KPK juga telah memeriksa sejumlah pihak dalam statusnya sebagai terperiksa terkait kasus tersebut. Salah satu pihak yang diperiksa adalah Ahok. Dalam pemeriksaannya, Ahok sendiri mengaku sudah menjelaskan semuanya, termasuk bagaimana hasil audit BPK.
BPK menilai pembelian lahan RS Sumber Waras seluas 3,7 hektar untuk membangun pusat pengobatan kanker dan jantung itu merugikan Pemprov DKI Jakarta sebanyak Rp191 miliar. Selisih harga tersebut terjadi karena perbedaan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada lahan di sekitar dengan lahan rumah sakit.
BPK mengindikasikan adanya penggelembungan harga dalam pembelian tanah. Mereka pun memanggil sejumlah pihak, mulai dari Gubernur Ahok, Sekda DKI Jakarta Saefullah, hingga Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan untuk dimintai keterangan.
Namun, terkait hasil audit investigatif BPK tersebut, KPK tidak langsung menjadikannya sebagai patokan utama. Pasalnya, Ahok menyebutkan bahwa hasil audit BPK tersebut tidak benar atau "ngaco". Karena itu, KPK pun melakukan investigasi kembali terkait hasil audit BPK, untuk membuktikan kebenarannya. Hingga saat ini, hasilnya belum diketahui karena belum diumumkan oleh KPK.
Berita Terkait
-
Haji Lulung Kecam Ahok Sebagai Pemimpin yang Tak Suka Dikritik
-
Kasus Sumber Waras, Ahok Yakin KPK Malu Bila Tak Profesional
-
Masuk Tahap Akhir, KPK Siap Umumkan Status Kasus Sumber Waras
-
Belajar dari Foke, Lulung Tak Mau Tergantung Hasil Survei
-
Lulung: Ada yang Lebih Baik Saya Dukung, Tapi Jangan Ahok
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045