Suara.com - Muhammad Ali, petinju legendaris Amerika Serikat yang sering dijuluki sebagai "yang terhebat" di antara para petinju di dunia, wafat pada Jumat (3/6/2016) di Phoenix, Amerika Serikat.
Ali, yang sebelumnya dirawat karena gangguan pernafasan, meninggal di usia 74 tahun.
Selain dikenal sebagai jawara di dalam ring, Ali juga dikenal sebagai "Si Mulut Besar". Ia pandai memainkan emosi lawan di setiap pertarungan, bahkan tak jarang menghina dan merendahkan lawannya.
Berikut adalah beberapa kutipan Ali yang termasyur:
Kupu-kupu dan lebah
"Melayang seperti kupu-kupu, menyengat bagai lebah."
Pekerjaan
"Ini hanya sebuah pekerjaan. Rumput tumbuh, burung terbang, ombak menyapu pasir. Saya menghajar orang."
Defenisi tinju
"Tinju adalah sekumpulan orang kulit putih menyaksikan dua orang kulit hitam baku hantam."
Orang sukses
"Di rumah saya adalah orang baik, tetapi saya tak ingin dunia mengetahuinya. Orang-orang rendah hati, yang saya kenal, tidak begitu sukses."
Sangat jahat
"Saya pernah bergulat dengan buaya. Saya pernah bergumul dengan seekor paus. Saya memborgol petir dan menjebloskannya dalam penjara. Kalian tahu saya seorang yang jahat. Pekan lalu membunuh sebuah karang, melukai batu, memasukkan sebuah bata ke rumah sakit. Saya sangat jahat, sehingga obat-obatan pun sakit."
Bukan yang terhebat
"Saya bukan yang terhebat. Saya dua kali lipat dari yang terhebat. Saya tak hanya menjatuhkan lawan-lawan, tetapi saya yang menentukan rondenya. Saya adalah petarung yang paling kasar, yang paling menawan, paling hebat, paling ilmiah, dan paling terampil di dalam ring pada saat ini."
Perang Vietnam
"Saya tak punya perselisihan dengan Viet Cong."
Kontroversi
"Kadang-kadang saya merasa sedikit sedih karena saya sadar apa yang saya bicarakan membuat beberapa orang kecewa. Tetapi saya tidak sunguh-sunguh ingin melukai siapa pun. Kehebohan adalah bagian dari pekerjaan saya, sama seperti bermain skiping."
Masa tua
"Kini segala hal yang dulunya mudah - suara yang menggelegar dan kecepatan gerakan - menjadi lebih sukar dilakukan. Tetapi saya bangun setiap hari dan berusaha menjalani hidup dengan baik, karena setiap hari adalah anugerah dari Tuhan." (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
KSAL Minta Tunggakan BBM Rp 3,2 T Diputihkan, ICW Sebut BPK Perlu Audit dan KPK Harus Monitoring
-
TNI AL Akui Nunggak Biaya BBM ke Pertamina Triliunan Rupiah, Minta Diputihkan
-
KSAL Pastikan Peradilan Militer Oknum TNI AL yang Bunuh Jurnalis Juwita Akan Transparan
-
Pembunuhan Jurnalis Kalsel: KSAL Jamin Transparansi Proses Hukum Oknum TNI AL
-
KSAL Pastikan Proses Transparan, TNI AL Terduga Pembunuh Jurnalis Juwita Bakal Dihukum Berat
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional