Suara.com - Kabupaten Lebak siap memasok daging kerbau untuk kebutuhan wilayah Provinsi Banten dan DKI Jakarta pada Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah.
"Kami bisa memenuhi persediaan daging kerbau lokal karena jumlah populasi ternak besar sekitar 32.730 ekor," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Iman Santoso, di Rangkasbitung, Selasa (7/6/2016).
Saat ini, Kabupaten Lebak adalah sentra penghasil ternak kerbau di Pulau Jawa, bahkan peringkat kelima tingkat nasional. Populasi kerbau milik masyarakat dapat mencukupi untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Banten dan DKI Jakarta.
Berdasarkan data jumlah populasi kerbau tercatat 32.730 ekor tersebar di 28 kecamatan dan setiap tahunnya bertambah 3.000 ekor dari keturunan anaknya.
Selama ini, Lebak sudah masuk daerah swasembada daging. Selain itu juga peternak kerbau mampu memasok ke luar daerah, seperti Tangerang, Serang dan Jakarta.
"Kami menerima laporan peternak kerbau Lebak bisa memasok ke luar daerah antara 20 sampai 30 kerbau per hari," katanya.
Ia mengatakan pemerintah daerah terus melakukan inseminasi buatan guna mendukung program swasembada daging kerbau. Pelayanan IB dipusatkan di Kecamatan Sajira, Wanasalam, dan Panggarangan, bekerjasama dengan Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor.
Kerbau milik rakyat yang berkembang di Kabupaten Lebak dijadikan sumber tabungan ekonomi keluarga. Selain itu, kerbau digunakan tenaganya untuk membajak sawah jika musim tanam padi.
Saat ini, banyak peternak kerbau mampu melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci juga menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.
"Kami terus mendorong pengembangan ternak kerbau untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan," ujarnya.
Seorang peternak kerbau warga Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Sobur, mengaku, dengan adanya IB kini populasi ternaknya bertambah antara empat sampai enam ekor per tahun.
Ia mengaku memiliki kerbau sebanyak 15 ekor dan setiap tahun bertambah jumlah populasinya.
"Kami setiap tahun bisa menjual kerbau dua sampai tiga ekor, terlebih pada hari raya keagamaan," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Menteri Laporan ke Jokowi Sudah Turunkan Harga di Pasaran
-
Kapolri: Kami Siap Selidiki Harga Sembako yang Naik Tak Wajar
-
Dari Pasar Cibitung, Rombongan Pimpinan DPR ke Pasar Tambun
-
Amankan Jalur Mudik, Jalur Kereta Api Utara dan Selatan Dicek
-
Siang Ini, Pimpinan DPR Pantau Harga Sembako di Kabupaten Bekasi
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan