Suara.com - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Kabupaten Malang mengumumkan wilayah Jawa Timur bakal mengalami fenomena Cuaca La Nina mulai Juli hingga September 2016. Ini ditandai dengan curah hujan tinggi.
"Dampak fenomena cuaca La Nina saat ini baru mencapai 52 persen. Fenomena baru terlihat lewat kekuatan angin saja, yakni mencapai 20 hingga 40 knot kilometer per jam. Normalnya hanya 10-20 knot kilometer per Jam," ujar Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Kabupaten Malang, Hartanto di Kantor BMKG Malang, Jawa Timur, Rabu (15/6/2016).
Dampak fenomena cuaca La Nina ini terjadi pada bulan Oktober. Namun demikian, pada bulan Juli fenomena itu sudah mulai terjadi.
Pada saat itu curah hujan di atas normal dan suhu permukaan air laut Selatan Jawa dan Nusa Tenggara berubah menjadi hangat.
Wilayah Jawa Timur yang sudah atau sedang mengalami musim kemarau dengan fenomena La Nina ini disebut Musim Kemarau Basah.
"Pada wilayah yang sedang mengalami musim kemarau, potensi curah hujan tinggi masih bisa kondusif, tetapi beda dengan wilayah yang belum mengalami musim kemarau, akan berdampak pada curah hujan tinggi disertai petir," urainya.
Dampak fenomena La Nina ini akan menambah pasokan air tinggi karena intensitas hujan bertambah. Kondisi ini berbeda dengan fenomena El Nino yang membuat pasokan air menurun.
Selain berdampak pada curah hujan tinggi, La Nina juga membawa dampak positif terhadap perairan di laut selatan, yakni melimpahnya ikan tuna. La Nina membawa dampak ikan tuna berkerumun di laut selatan. Sehingga nelayan mudah memanennya.
Akan tetapi, kata Hartanto, banyaknya ikan tuna tersebut dibarengi dengan gelombang laut yang cukup ekstrim, yakni mencapai 2,5 hingga 3 meter. Bahkan, kondisi laut selatan akan tetap bergelombang tinggi hingga La Nina selesai akhir tahun ini.
"Karena kondisi gelombang laut cukup tinggi, tidak memungkinkan bagi nelayan untuk melaut dan akhirnya ikan laut di pasaran langka yang berdampak pada harga ikan menjadi mahal. Dan yang juga patut diwaspadai adalah titik-titik penyeberangan," ucapnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap