Suara.com - Rencana pemerintah Indonesia menggelar balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP, tahun depan masih terbentur kendala yang cukup pelik. Dalam hal ini, faktor yang jadi ganjalannya adalah terkait venue.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) yang turut dilibatkan pemerintah untuk mengurusi kesiapan kejuaraan yang banyak digandrungi masyarakat Indonesia tersebut.
"IMI memang dilibatkan oleh pemerintah. Semua persiapan telah dilakukan. Yang menjadi masalah hingga saat ini adalah venue. Pembicaraan terakhir memang Sentul. Kita tunggu saja," kata Ketua PP IMI Sadikin Aksa di sela buka puasa bersama perwakilan Pengrov IMI di Jakarta, Sabtu (18/6/2016).
Sirkuit Internasional Sentul Bogor, Jawa Barat, memang menjadi satu-satunya venue yang berpeluang menggelar MotoGP 2017. Hanya saja, untuk menggelar kejuaraan itu tidak mudah karena harus sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan.
Sadikin menjelaskan manajemen Sentul harus menyerahkan master plan yang menjadi salah satu syarat dari FIM maupun Dorna sebagai penyelenggara MotoGP. Apalagi, pasca kejadian di Sirkuit Catalunya Spanyol yang merenggut nyawa salah satu pebalap--Luis Slalom, pebalap Moto2--membawa dampak yang besar.
"Masalah keselamatan menjadi faktor utama. Makanya semuanya harus diperhatikan dengan baik. IMI juga akan berperan terutama dalam memberikan masukan," kata mantan pebalap nasional itu.
Kepastian Sirkuit Internasional Sentul menjadi tuan rumah MotoGP tergantung persiapan yang dilakukan. Batas waktu yang diberikan Dorna adalah 30 Juni karena pada hari tersebut akan dilakukan kontrak oleh kedua belah pihak.
Manajemen Sentul saat ini terus bersiap diri mempersiapkan semua kebutuhan. Bahkan, pihak Sentul berdiri sendiri atau tidak berharap bantuan dari pemerintah, dalam hal ini Kemenpora, terkait pembiayaan menggelar kejuaraan yang rencananya digelar hingga musim 2019.
Sebelumnya, ada opsi balapan digelar di kompleks Gelora Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Hanya saja rencana itu urung dilakukan karena pelaksanaannya bersamaan dengan persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Selain itu, Sumatera Selatan juga mengajukan diri menjadi tuan rumah. Namun, untuk MotoGP 2017 kemungkinan belum bisa digelar karena persiapan terbilang mepet. Balapan ini kemungkinan baru bisa digelar pada musim 2018 dan 2019. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing
-
Bendera Merah Putih Robek di Puncak Monas Saat Gladi HUT TNI, Kapuspen: Bahan Kain Kurang Bagus
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?
-
Rocky Gerung: Isu Ijazah Palsu Jokowi Akan Terus Dibahas Sampai 2029
-
Korban Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 11 Orang, 54 Lainnya Masih Dicari
-
Sebut Tak Ada Lagi Tanda Kehidupan di Reruntuhan Musala Al Khoziny, Tim SAR Beralih ke Alat Berat