Suara.com - Pemerintah Cina menuding tentara Indonesia telah menembak dan melukai nelayan-nelayannya yang sedang menangkap ikan di kawasan Laut Cina Selatan pada Jumat (17/6/2016).
Kementerian Luar Negeri Cina, pada Minggu (19/6/2016), menuduh tentara Indonesia menembak nelayan-nelayannya di kawasan perairan yang masih disengketakan.
Cina mengatakan salah satu nelayannya menderita cedera sementara sebuah kapal dan tujuh awak ditahan.
"Cina memprotes keras dan mengecam penggunakan kekuatan yang berlebihan seperti itu," kata juru bicara kemenlu Cina, Hua Chunying seperti dikutip AFP dari kantor berita Xinhua.
Beijing mengklaim bahwa insiden itu terjadi di "kawasan penangkapan ikan tradisional Cina". Hua menegaskan bahwa Indonesia telah melanggar hukum internasional.
"Cina mendesak Indonesia agar stop mengambil tindakan yang meningkatkan ketegangan, memperumit masalah, atau memengaruhi perdamaian dan stabilitas," imbuh dia.
Sementara menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto sebanyak 12 kapal ikan asing ditangkap pada Jumat karena mencuri ikan di sekitar perairan Natuna.
Ia menjelaskan bahwa kapal-kapal itu berusaha melarikan diri ketika tertangkap basah oleh TNI AL yang menggunakan kapal perang KRI Imam Bonjol-383. TNI lalu mengejar kapal-kapal itu dan melepaskan tembakan peringatan.
Setelah berhasil dihentikan dan dilaksanakan pemeriksaan dengan menurunkan tim Visit Board Search and Seizure (VBSS), diketahui kapal asing Tiongkok bernomor lambung 19038 tersebut, diawaki 6 pria dan 1 wanita yang diduga berkewarganegaraan Cina.
"Saat ini sudah diamankan di Lanal Ranai untuk diproses lebih lanjut," kata Edi, "Apapun benderanya, saat mereka melakukan pelanggaran di wilayah yurisdiksi Indonesia, kami dalam hal ini TNI Angkatan Laut tidak akan segan untuk bertindak tegas."
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Kebakaran Hebat di Penjaringan Saat Warga Terlelap, 5 Orang Luka dan Puluhan Rumah Hangus
-
Di KTT Perdamaian Gaza, Prabowo Dapat Pujian dari Donald Trump: Apa Katanya?
-
Agustina Wilujeng: Pemimpin untuk Semua Warga, Tanpa Memandang Latar Belakang
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN