Suara.com - Seorang penyidik amatir pencari jejak pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang dua tahun silam merilis foto 20 barang pribadi yang ia duga sebagai milik dari para penumpang dan kru pesawat itu.
Si penyidik, pengacara Amerika Serikat (AS) Blaine Gibson, baru-baru ini membangun tenda di Madgaskar sebagai upaya mandirinya untuk mencari jejak MH370.
Gibson menemukan puluhan benda, dari tas, pelindung ponsel, hingga topi ibadah, di Pantai Riake, yang terletak di pesisir timur laut Madagaskar, awal bulan ini.
Ia sudah memposting lebih dari 50 foto dari barang-barang tersebut ke sebuah situs Australia yang dibuat oleh simpatisan pendukung para korban. Tujuannya, supaya ada orang yang mengenali barang-barang tersebut sebagai kepunyaan korban di atas pesawat rute Kuala Lumpur-Beijing.
"Barang-barang itu bisa saja hanya terjatuh dari sebuah kapal," kata Gibson kepada Richard Westcott dari BBC.
"Namun, saya menemukannya di pantai sepanjang 18 km yang sama di mana saya menemukan serpihan pesawat MH370, jadi barang-barang ini amat penting untuk diselidiki secara seksama," ujar Gibson.
Seperti diketahui, Gibson pernah menemukan dua serpihan yang sampai saat ini belum diverifikasi oleh otoritas Australia dan Malaysia.
Gibson menemukan serpihan ekor pesawat yang memiliki tulisan "No Step" di atasnya, di Mozambique, pada bulan Maret. Oleh Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB), serpihan tersebut telah dipastikan berasal dari MH370.
Ketika itu, temuan Gibson menjadi serpihan MH370 kedua yang ditemukan setelah flaperon pesawat ditemukan terdampar di Pulau La Reunion, bulan Juli tahun lalu.
Sejak saat itu, empat serpihan lainnya ditemukan, termasuk sebuah kepingan bertulis logo merek mesin Rolls Royce di Mossel Bay, Afrika Selatan. Kepingan itu dinyatakan hampir pasti berasal dari MH370.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang kontak saat melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, Cina, pada 8 Maret 2014 silam. Pesawat tersebut mengangkut 239 penumpang dan kru. Tujuh diantara para penumpang merupakan warga negara Indonesia. (News.com.au)
Tag
Berita Terkait
-
Satu Dekade Berlalu, Malaysia Kembali Cari Pesawat MH370 yang Hilang Misterius
-
Broken Ridge Dimana? Diduga Kuat Jadi Lokasi Jatuhnya Pesawat MH370
-
Sinopsis MH370: The Plane That Disappeared, Tayang di Netflix
-
Netflix Ungkap Misteri Besar Hilangnya MH370 dalam Sebuah Dokumenter
-
Temuan Puing MH370 Kuatkan Indikasi Pilot Sengaja Jatuhkan Pesawat
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
CEK FAKTA: Sufmi Dasco Menyesal Jadi Relawan Prabowo
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara