Suara.com - Puing-puing pesawat MH370 baru-baru ini ditemukan di Madagaskar, dan temuan tersebut menguatkan indikasi bahwa pilot memang sengaja menabrakkan pesawat tersebut.
Dilansir dari NDTV, puing yang diduga merupakan potongan pintu landing gear dari pesawat tipe Boeing 777 itu ditemukan di kediaman seorang nelayan di Madagaskar sekitar satu bulan lalu. Para ahli mengatakan ini adalah bukti material pertama yang menunjukkan bahwa pilot MH370 dengan sengaja menghancurkan pesawat tersebut.
Menurut seorang insinyur asal Inggris, Richard Godfrey, dan pemburu puing-puing MH370 asal Amerika Serikat, Blaine Gibson, pesawat nahas itu memang sengaja ditabrakkan.
“Tingkat kerusakan dengan retakan di semua sisi serta kekuatan penetrasi yang ekstrem dari puing-puing yang ada mengarah pada kesimpulan bahwa saat-saat akhir penerbangan adalah tukikan berkecepatan tinggi yang dimaksudkan untuk memastikan pesawat hancur berkeping-keping. Jatuhnya MH370 sama sekali bukan pendaratan yang mulus di lautan," kata Godfrey.
Satu buah puing ditemukan oleh nelayan bernama Tataly pada 2017, setelah terdampar di pantai Madagaskar pada 2017 usai badai tropis Fernando.
Ia kemudian menyimpan pintu roda pendaratan itu di rumahnya selama lima tahun tanpa menyadari signifikansinya. Istri Tataly bahkan menggunakan potongan pintu itu sebagai alas cuci.
Kecelakaan itu sendiri terjadi pada tahun 2014 dan merenggut nyawa 239 orang yang berada di dalam pesawat.
Teori “tabrakan disengaja” yang diajukan oleh Godfrey dan Gibson didasarkan pada empat goresan kuasi paralel yang ditemukan pada pintu, yang menurut keduanya disebabkan oleh hancurnya salah satu dari dua mesin pesawat akibat benturan.
“Kombinasi antara benturan kecepatan tinggi yang dirancang untuk memecah pesawat dan diturunkannya roda pendaratan yang dirancang untuk menenggelamkan pesawat secepat mungkin menunjukkan intensi yang jelas untuk menghilangkan bukti kecelakaan,” kata sebuah laporan yang diterbitkan beberapa ahli.
Menurut mereka, pilot biasanya tidak menurunkan roda pendaratan selama pendaratan darurat di atas air karena dapat meningkatkan kemungkinan pesawat pecah menjadi beberapa bagian. Keputusan tersebut juga dapat meningkatkan kemungkinan pesawat tenggelam dengan cepat, sehingga memberi waktu yang sangat sedikit bagi para penumpang untuk keluar.
Berita Terkait
-
Merinding! Sebelumnya Pernah Meninggal Dunia, Laura Mantan Pramugari Selamat dari Kecelakaan Pesawat
-
Jaksa Cecar Eks Karyawan soal Awal Mula ACT Kelola Dana Bantuan Kecelakaan Pesawat Lion Air
-
Dua Pesawat Militer Era Perang Dunia II Tabrakan, 6 Orang Dikabarkan Tewas
-
Wapres Tinjau Revitalisasi Fasilitas Pangkalan Udara TNI
-
Hakim AS Nyatakan Penumpang Kecelakaan Boeing 737 Di Indonesia Sebagai Korban Kejahatan
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!