Suara.com - DPR meminta pemerintah kompak menghadapi masalah perbatasan Perairan Natuna. Hal ini menyusul klaim pemerintah Cina bahwa Perairan Natuna merupakan wilayah perikanan tradisional mereka.
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan pemerintah harus satu suara untuk menanganinya. Bila Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansar Marsudi berencana berunding dengan Menteri Luar Negeri Cina, harus mendapatkan dukungan dari menteri-menteri lain, juga dukungan politik dari Presiden Joko Widodo.
"Ini harus satu suara. Jadi jangan sampai menlu-nya maju, tapi menteri yang lain kemudian bilang 'sudah jangan kenceng-kenceng, kita pakai cara lain.' Kalau begitu kan artinya Indonesia gampang sekali dijengkal oleh Cina," kata Hanafi di DPR, Rabu (22/6/2016).
Masalah seperti ini, katanya, sudah tiga kali terjadi dan selalu ditoleransi pemerintah Indonesia.
"Jadi, prinsipnya diplomasinya adalah soft on people, Hard on problem, kalau menghadapi China kita tetap menjaga hubungan baik tapi pelanggaran perbatasan maritim harus tegas," kata dia.
Setelah mengklaim, kapal-kapal berbendera Cina secara berturut-turut memasuki Perairan Natuna, Sabtu 19 Maret 2016, Jumat 27 Mei 2016, dan Jumat 17 Juni 2016.
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu