Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui pencatatan aset di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta bermasalah.
Ahok mengatakan selain kasus pembelian tanah seluas 4,6 hektare di Cengkareng Barat yang tengah menjadi sorotan Badan Pemetiksa Keuangan lantaran Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI dianggap membeli lahan miliknya sendiri sebesar Rp648 miliar, kini ada kasus baru.
Kasus baru ini ialah ada tanah di daerah Cakung Clincing, Jakarta Utara yang sebelumnya ada orang yang menghibahkan ke pemprov DKI, lantaran tak diurus oleh DKI ada orang yang mengaku itu tanahnya.
"Dulu memang kacau kita, tadi baru ada yang lapor kasus tahun 1995. Ini lebih lucu lagi, fasum fasos, orang ini menyerahkan jalan 3.000 meter lebih buat jalan. Tanah DKI (tapi) nggak diurusin," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Ahok menduga ada oknum di Pemprov DKI yang bermain, setelah ada pihak yang mengkalim itu tanahnya, si pemilik tanah yang menghibahkan ke Ahok pun marah.
"Pas yang punya marah, lah ini kan gue udah kasih ke DKI kenapa lu yang kuasain? Dia balas begini, "emang lu siapa? Ini kan bukan tanah lu. Tanah gua, kan lu udah kasih ke DKI. Jadi yang mesti gugat gue DKI dong." Gila nggak nih?" kata Ahok.
"Jadi orang kasih tanah diserobot. Nggak ada buktinya. Lalu, kita tanya ke DKI, lalu DKI merasa "ini bukan tanah gua kok" jadi memang ada permainan," Ahok menambahkan.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengklaim pihaknya sudah membentuk tim untuk mencatat aset DKI yang bermasalah, dalam tim tersebut dikatakan Ahok pemprov DKI juga merekrut dua orang dari BPK yang dimasukan ke bagian BPKAD.
"Jadi memang ada permainan di BPKAD ini penuh permainan. Makanya kita minta susun aset lama sekali itu lho, nggak mau susun aset. Kita memang sudah curiga," katanya.
Ia menerangkan dua orang dari BPK yang dipekerjakan di BPKAD salah satunya ditempatkan sebagai wakil BPKAD.
"Supaya beresin pelan-pelan. Ini aset begitu banyak," kata Ahok.
Berita Terkait
-
Warga Gugat Pemprov DKI di Kasus Pembelian Lahan di Cengkareng
-
Pemerintah DKI Beli Tanah Sendiri, Ahok Cium Aroma Penipuan
-
Ahok Mau Makan Ketupat Sebelum Putuskan Independen atau Partai
-
Aksi Tolak Ahok Berbuntut Panjang, Tiga Provokator Ditangkap
-
Adegan Ini Bikin Ahok Nangis Ketika Nonton Film Rudy Habibie
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh