Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Agung Setya, Kemenkes, BPOM, IDI, IDAI konpres soal vaksin palsu [suara.com/Nikolaus Tolen]
Baca 10 detik
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Agung Setya menyebutkan ada empat kelompok dalam kasus peredaran vaksin bayi palsu di Indonesia. Polisi telah menangkap 16 tersangka dari sejumlah daerah selama sepekan terakhir.
"16 tersangka ini tidak dalam satu komplotan, hasil identifikasi kita mereka menjadi empat komplotan atau empat jaringan pembuat vaksinasi," kata Agung di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2016).
Empat kelompok yang dimaksud Agung ialah produsen, distributor, pengumpul botol vaksin bekas, dan pembungkus vaksin palsu.
"16 tersangka ini tidak dalam satu komplotan, hasil identifikasi kita mereka menjadi empat komplotan atau empat jaringan pembuat vaksinasi," kata Agung di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2016).
Empat kelompok yang dimaksud Agung ialah produsen, distributor, pengumpul botol vaksin bekas, dan pembungkus vaksin palsu.
Dari 16 tersangka, satu di antaranya lelaki berinisial R ditangkap di Jakarta Timur pada Senin (27/6/2016) malam. R merupakan jaringan Semarang, Jawa Tengah.
"Tadi malam kami lakukan penangkapan satu tersangka baru yang bertindak selaku distributor di Jakarta Timur," kata Agung.
R ditangkap setelah polisi menangkap pasangan suami istri berinisial P dan M di sebuah hotel. Kedua orang ini merupakan distributor vaksin palsu.
"Tadi malam kami lakukan penangkapan satu tersangka baru yang bertindak selaku distributor di Jakarta Timur," kata Agung.
R ditangkap setelah polisi menangkap pasangan suami istri berinisial P dan M di sebuah hotel. Kedua orang ini merupakan distributor vaksin palsu.
Sebelumnya, polisi menangkap belasan orang di sejumlah tempat, di antaranya pasutri tersangka pembuat vaksin palsu di rumah mewah Kemang Pratama Regency, Kota Bekasi.
Dalam sepekan terakhir, vaksin palsu telah ditemukan beredar di Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah.
Ada dugaan, vaksin palsu juga telah tersebar ke daerah-daerah lain.
Meskipun Kementerian Kesehatan telah memastikan bahwa vaksin palsu tersebut tak berbahaya, polisi terus memburu siapapun yang terlibat.
Ada dugaan, vaksin palsu juga telah tersebar ke daerah-daerah lain.
Meskipun Kementerian Kesehatan telah memastikan bahwa vaksin palsu tersebut tak berbahaya, polisi terus memburu siapapun yang terlibat.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban