Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Agung Setya, Kemenkes, BPOM, IDI, IDAI konpres soal vaksin palsu [suara.com/Nikolaus Tolen]
Badan Reserse Kriminal Mabes Polri akan membentuk satuan tugas khusus untuk menangani kasus peredaran vaksin palsu untuk bayi. Polisi menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia.
"Kami akan segera membentuk tim satgas untuk menyelesaikan semua ini," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Agung Setya dalam konferensi pers di gedung Bareskrim, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2016).
Satgas akan menyelidiki dan mengevaluasi kasus pembuatan dan peredaran vaksin palsu, mulai dari hilir hingga hulu.
"Kami akan segera membentuk tim satgas untuk menyelesaikan semua ini," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Agung Setya dalam konferensi pers di gedung Bareskrim, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2016).
Satgas akan menyelidiki dan mengevaluasi kasus pembuatan dan peredaran vaksin palsu, mulai dari hilir hingga hulu.
Saat ini, polisi sedang mengembangkan kasus berdasarkan keterangan dari 16 tersangka.
"Kami terus memburu dimanapun distribusi vaksin palsu berada. Kami akan kerjasama dengan penyidik di masing-masing polda, polres, dan polsek di Indonesia. Kami akan menemukan dan mengumpulkan vaksin palsu. Kemudian, dinamika penyidikan akan berproses ke kejaksaan," kata Agung.
"Kami bekerja secepatnya. Besok rapat khusus dan segera bertindak melihat fenomena yang ada di lapangan. Pelaksaannya akan bekerja sama dengan stake holder yang terkait dengan sebaik-baiknya," Agung menambahkan.
"Kami terus memburu dimanapun distribusi vaksin palsu berada. Kami akan kerjasama dengan penyidik di masing-masing polda, polres, dan polsek di Indonesia. Kami akan menemukan dan mengumpulkan vaksin palsu. Kemudian, dinamika penyidikan akan berproses ke kejaksaan," kata Agung.
"Kami bekerja secepatnya. Besok rapat khusus dan segera bertindak melihat fenomena yang ada di lapangan. Pelaksaannya akan bekerja sama dengan stake holder yang terkait dengan sebaik-baiknya," Agung menambahkan.
Polisi menduga vaksin palsu tak hanya beredar di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Soalnya, kemarin pasangan suami istri yang berperan sebagai distributor berhasil ditangkap di Semarang.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Buntut Vaksin Bayi Palsu, Menkes Siapkan Vaksin Ulang Gratis
-
Distributor Vaksin Palsu Jaringan Semarang Dibekuk di Jakarta
-
Netizen Desak Polisi Umumkan RS/Klinik Pengguna Vaksin Palsu
-
Mazhab Djaeng Indonesia Sebut Vaksin Palsu Matikan Generasi Emas
-
Soal Vaksin Palsu, Kemenkes-BPOM Datangi Bareskrim Polri
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat