Suara.com - Relawan 'Teman Ahok' menegaskan, akan memberikan kebebasan kepada calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk memilih jalur partai politik, jika maju pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 dengan berbagai syarat. Hal ini diungkapkan Pendiri Teman Ahok Singgih Widyastomo, dalam jumpa pers penghitungan manual satu juta KTP di halaman Sekretariat Teman Ahok, di Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta (29/6/2016)
Adapun syaratnya kata Singgih, jika maju melalui jalur partai politik, Ahok harus memberikan penjelasan terkait alasan dirinya memilih jalur tersebut.
"Kami tekankan bahwa apabila bapak memutuskan ke partai politik, beliau harus bertanggung jawab kepada konstituen satu juta dan memberi penjelasan kenapa belaiu memilih jalur partai poltik," ujar Singgih di halaman Sekretariat Teman Ahok, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Selain itu, dia menambahkan, Teman Ahok menyerahkan keputusan kepada Ahok untuk menentukan pasangan menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta. Pasalnya, jika melalui jalur independen, Ahok telah dipasangkan dengan Heru Budi Hartono sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.
"Pilihan wakil kami menyerahkan ke Pak ahok. Sekarang, wakilnya Pak Heru. Karena skenarionya adalah maju lewat independen. Tapi apabila bapak memilih partai politik, kami serahkan ke beliau," ucapnya.
Namun dirinya enggan berandai-andai jika Ahok memutuskan maju melalui partai. Pasalnya, Teman Ahok belum mendapatkan jawaban dari mantan Gubernur Bangka tersebut.
"Yang paling penting adalah begini bagaimana nasib sejuta KTP yang tersedia? Kalau ditanya nasib buat kami, terlalu sulit berandai-andai. Karena kami belum dapat jawaban jelas," kata Singgih.
Oleh karena itu, dia meminta Ahok untuk segera memutuskan jalur mana yang dipilihnya, maju pada pemilihan gubernur DKI Jakarta usai Hari Raya Idul Fitri.
"Tapi kami targetkan, harus dijawab sampai Idul fitri. Selesai Idul Fitri, kami minta janji beliau ingin jalur independen atau partai politik. Kalau ditanya ya. Kami serahkan ke bapak. Terserah mau diapakan. Yang jelas, kami sudah menuntaskan apa yang sudah kami janjikan," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Ahok Diminta Segera Putuskan Maju via Parpol atau Independen
-
Nyasar, Minta Tolong Pengamen di Cawang, Malah Dirampok
-
Malam Takbiran, Warga Luar Jangan Coba-coba Konvoi Masuk Jakarta
-
Bisakah Pemerintah Awasi Vaksin Seketat Pengawasan Mata Uang?
-
Doa Djarot Buat Sahabatnya, Ahok, yang Hari Ini Ultah ke 50
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Viral Bocah SD PP Naik KRL Tangerang-Jakarta Demi Sekolah, Rano Karno: Kamu Hebat Nak!
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Jelang Nataru, Polda Metro Jaya Siagakan 1.500 Satpam dan Satkamling
-
Krisis Komunikasi Kasus Arya Daru: Ketika Bahasa Teknis Polisi Gagal Menjawab Keingintahuan Keluarga
-
Pakar UGM: Drama Tumbler Viral Jadi Cerminan Lemahnya Prosedur Layanan Publik