Suara.com - Saat ini, Sabtu (2/7/2016), arus lalu lintas pemudik di jalan tol menuju ke arah Brebes Timur Exit macet berkepanjangan. Brebes Timur Exit adalah gerbang keluar tol. Orang-orang sering menyebutnya Brexit. Kata tersebut berawal dari peristiwa Britain Exit atau Inggris keluar dari Uni Eropa.
Menurut pemantauan Suara.com, kemacetan sudah mulai terasa sejak mengambil kartu masuk tol di gerbang Pejagan pada pukul 12.55 WIB.
Kemacetan semakin parah di kilometer 256. Di tengah terik matahari, sejauh mata memandang ke depan hanya terlihat deretan mobil. Plat nomor polisi mobil didominasi plat B.
Kecepatan kendaraan paling banter 20 kilometer per jam. Saking pelannya, menempuh satu kilometer memakan waktu sampai satu jam.
Di salah satu ruas jalan, arus lalu lintas terpecah menjadi dua, ada yang mengarah ke Bulakamba (ke kiri), dan ada yang menuju Brebes, Tegal, Semarang.
Pemandangannya kontras, jalur menuju Bulakamba tidak semacet menuju Brexit.
Perjalanan sampai di kilometer 263. Pemudik akan melihat banyak warga yang menawarkan makanan dan minuman dingin di tepi jalan. Mereka memanfaatkan kemacetan lalu lintas untuk mengais rezeki. Para pedagang mendirikan terpal dan payung untuk berteduh di pinggir tol.
Orang dewasa maupun anak-anak tanpa menyerah terus berjalan kaki sambil menyodor-nyodorkan dagangan ke arah mobil.
Momentum kemacetan arus mudik pun dimanfaatkan sebagian warga untuk mendirikan WC umum darurat di tepi tol. Laku juga bisnis dadakan itu. Soalnya memang banyak pemudik yang kebelet pipis di tengah jalan.
Pemandangan geliat bisnis di tengah kemacetan ini menarik untuk diperhatikan. Tetapi sayang, hal itu dikotori oleh pemanangan sebagian pemudik yang seenaknya membuang sampah dari dalam mobil ke pinggir tol.
Sampah bekas botol air mineral atau bungkus makanan banyak ditemukan di sana. Jorok sekali.
Diketahui, tol ini hanya memiliki satu rest area, setelah itu tidak ada lagi tempat peristirahatan termasuk SPBU.
"Nih nggak ada ujungya apa ya tolnya, dah mana nggak ada rest area, dari ujung ke ujung kita macet nih," kata Rojali, salah satu pengemudi dari Jakarta.
Setelah lebih dari tiga lewat jam setengah bermacet-macet ria di dalam tol, akhirnya sebab kemacetan lalu lintas terjawab.
Berita Terkait
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Pemotor Masuk Tol Jakarta-Cikampek! Ternyata Buru-buru Lagi Lamar Kerjaan
-
Subuh Maut di Tol Cipali: Gagal Salip Kiri, Ertiga Remuk Hantam Tronton, 3 Tewas, Balita Terluka
-
5 Fakta Kecelakaan Anak Amien Rais yang Tuding Jokowi Jadi Dalang: Mobilnya Dijepit?
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Kali Sufmi Dasco Pasang Badan Bela Rakyat Kecil di Tahun 2025
-
Kelola Sendiri Sampah MBG, SPPG Mutiara Keraton Solo di Bogor Klaim Untung hingga 1.000 Persen
-
Di Hadapan Kepala Daerah, Prabowo Ingin Kelapa Sawit Jamah Tanah Papua, Apa Alasannya?
-
Komnas Perempuan: Situasi HAM di Papua Bukan Membaik, Justru Makin Memburuk
-
Jaksa Agung: KUHP-KUHAP Baru Akan Ubah Wajah Hukum dari Warisan Kolonial
-
15 WN China Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang: 5 Fakta dan Kondisi Terkini
-
LBH: Operasi Militer di Papua Ilegal dan Terstruktur Sistematis Sejak 1961
-
YLBHI: Kekuasan Polri di Ranah Sipil Mirip ABRI Zaman Orde Baru
-
Antisipasi Angin Kencang, Pramono Instruksikan Pangkas Pohon Tua di Jakarta
-
Jenguk Siswa dan Guru Korban Insiden Mobil SPPG, Prabowo: Cepat Sembuh Ya