News / Nasional
Selasa, 16 Desember 2025 | 19:03 WIB
WN china serang TNI di Ketapang [Jepretan layar/Ist]
Baca 10 detik
  • Kodam XII/Tanjungpura mendalami penyerangan 15 WNA China terhadap prajurit TNI di area latihan militer Ketapang.
  • Insiden dipicu drone ilegal; WNA menyerang TNI menggunakan senjata tajam dan airsoft gun, menyebabkan kerusakan aset perusahaan.
  • 15 WNA China tersebut kini telah diserahkan ke pihak imigrasi untuk proses hukum lebih lanjut.

Suara.com - Komando Daerah Militer (Kodam) XII/Tanjungpura tengah mendalami kasus penyerangan terhadap prajurit TNI yang diduga dilakukan oleh 15 Warga Negara Asing (WNA) asal China.

Insiden ini terjadi di area PT Sultan Rafli Mandiri (SRM), Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat yang merupakan area tambang emas.

Berikut adalah fakta-fakta utama terkait peristiwa tersebut:

1. Pemicu Awal: Aktivitas Drone Ilegal di Area Latihan Militer

Peristiwa bermula pada Minggu (14/12) pukul 15.40 WIB saat personel dari Batalyon Zipur 6/SD sedang melakukan Latihan Dalam Satuan.

Empat prajurit TNI menerima laporan dari satpam perusahaan mengenai adanya drone tak dikenal yang terbang di area latihan militer.

Saat diperiksa, ditemukan empat WNA China yang sedang mengoperasikan drone tersebut tanpa izin resmi.

2. Penyerangan Agresif dengan Senjata Tajam dan Airsoft Gun

Ketika prajurit TNI mencoba meminta keterangan secara prosedural, situasi memanas dengan kedatangan 11 WNA China lainnya.

Baca Juga: Viral Prajurit TNI Makan Mie Beralaskan Kardus Bekas Disela-sela Penyelamatan Korban Banjir Sumatra

Kelompok yang berjumlah 15 orang tersebut menyerang prajurit TNI secara agresif menggunakan:

Senjata tajam (parang).

Airsoft gun.

Alat kejut listrik.

Menghadapi situasi tidak seimbang, prajurit TNI memilih langkah taktis untuk mundur guna menghindari konflik terbuka yang lebih luas.

3. Kerusakan Aset dan Dampak Material

Load More