Suara.com - Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, kembali menggebrak dengan melontarkan tudingan terhadap musuh politik lamanya, Joko Widodo alias Jokowi.
Kali ini, Amien Rais menyulut kembali api perdebatan mengenai insiden kecelakaan yang menimpa putranya, Ahmad Hanafi Rais, tahun 2020.
Lima tahun setelah kejadian, Amien Rais menuding kecelakaan di Tol Cipali itu bukanlah insiden biasa, melainkan sebuah upaya pembunuhan terencana yang didalangi oleh rezim Jokowi.
Tuduhan ini sontak membuka kembali arsip lama dan membuat publik bertanya-tanya, apa saja fakta yang sebenarnya terjadi pada malam nahas itu?
Untuk memahaminya, berikut adalah 5 fakta kunci dari kecelakaan Hanafi Rais yang kini menjadi pusat kontroversi politik.
1. Terjadi pada Dini Hari di Lokasi Gelap Tanpa Penerangan
Insiden tragis ini terjadi pada Minggu, 18 Oktober 2020, sekitar pukul 03.00 WIB. Lokasi kejadian berada di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Kilometer 112.900, di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Menurut keterangan pihak kepolisian saat itu, kondisi di sekitar lokasi kejadian sangat minim pencahayaan.
Kabid Humas Polda Jabar saat itu, Kombes Erdi A Chaniago, menyatakan, "Untuk kondisi di sekitar lokasi, tanpa ada penerangan jalan."
Baca Juga: 5 Tuduhan Serius Amien Rais Tentang Jokowi, Terbaru Rencana Pembunuhan Anaknya
Kondisi gelap ini menjadi salah satu faktor yang menyulitkan identifikasi dan menambah misteri pada insiden tersebut.
2. Kronologi Tabrakan Beruntun Model 'Jepit'
Berdasarkan laporan kepolisian, mobil Toyota Alphard berwarna putih yang ditumpangi Hanafi Rais bersama sopirnya menjadi korban tabrakan beruntun.
Menurut Panit PJR Tol Cipali saat itu, Iptu Karyana, mobil Hanafi diseruduk dengan keras dari belakang oleh sebuah kendaraan lain.
"Karena keras, kendaraan Hanafi terdorong dan menabrak kendaraan berat yang ada di depannya," kata Iptu Karyana.
Skema tabrakan "jepit" ini—dihantam dari belakang hingga menabrak kendaraan di depan—menjadi inti dari kronologi kecelakaan tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
5 Tuduhan Serius Amien Rais Tentang Jokowi, Terbaru Rencana Pembunuhan Anaknya
-
Sri Mulyani Ungkap Data Anjloknya Rupiah dan IHSG di Akhir era Jokowi
-
Puan Ungkap Nasib Surat Pemakzulan Gibran di DPR: Masih Menumpuk..
-
Richard Lee Ikut 'Bedah' Kondisi Kesehatan Jokowi, Sebut 3 Kemungkinan Penyebabnya
-
Amien Rais Tuding Jokowi Mau Bunuh Anaknya, Fakta Misteri 2 Sedan Misterius?
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Pimpinan DPR Gelar Rapat Koordinasi Besar di Aceh, Matangkan Langkah Pemulihan Pascabencana 2026
-
Malam Tahun Baruan di Bundaran HI? Simak Aturan Main dari Mas Pram Agar Gak Kena Macet
-
Sumatra Tak Lagi Tanggap Darurat, Separuh Kabupaten/Kota Diklaim Telah Masuk Masa Transisi Pemulihan
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger