Suara.com - Tak ada kata yang bisa diucap Direktur Balap Manor Racing, Dave Ryan, selain bersyukur atas sumbangan satu poin perdana yang diberikan pebalapnya, Pascal Wehrlein, pada seri kesembilan Formula 1 Grand Prix Austria, Minggu (3/7/2016).
Kontribusi Wehrlein sekaligus membayar penantian panjang dan kerja keras para teknisi Manor selama ini. Seperti diketahui, Wehrlein finis di posisi ke-10 pada balapan yang berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring tersebut.
Atas satu poin yang didapat Wehrlein membuat tim Manor meninggalkan salah satu pesaing terdekatnya, Sauber, yang kini menghuni dasar klasemen konstruktor dengan poin nol.
"Bisa finis dan mendapat poin pada balapan di Austria merupakan cara yang fantastis untuk mengakhiri pekan yang sangat positif," kata Ryan, sumringah, dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Senin (4/7/2016).
"Terpenting, hal itu menunjukkan betapa kami tim yang serius dan bekerja sangat keras untuk perbaikan. Pascal terlihat sangat nyaman sejak berada di Austria. Meski saat lomba ada situasi yang tampak tidak bagus baginya, namun kami yakin dia bisa mengatasi itu," lanjut Ryan.
Di lain pihak, Ryan mengaku juga sangat puas dengan performa pebalapnya yang lain, Rio Haryanto. Kendati pebalap kebanggaan Indonesia itu kembali finis di urutan terakhir--posisi 16--namun Ryan mengapresiasi perjuangan Rio.
Menurutnya, strategi yang diterapkan timnya memang berbeda untuk Rio. Anak keempat pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati itu sejatinya juga dirancang untuk bisa membawa pulang poin.
Namun, strategi itu menjadi berantakan setelah munculnya sejumlah insiden kecelakaan pebalap, yang diantaranya mengharuska safety car masuk mengawal perlombaan selama beberapa putaran.
"Rio menjalani balapan dengan penuh kegigihan. Hasil di Austria memberikan semua orang di tim kami motivasi yang besar dalam menuju balapan di asal negara kami--GP Inggris, 10 Juli," pungkas Ryan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO