Suara.com - Anggota Komisi I DPR Fraksi Nasdem Supiadin meminta seluruh pihak untuk menunggu hasil investigasi TNI AD tentang penyebab jatuhnya Helly Bell 205 di Sleman, Jogjakarta, Jumat (8/7/2016). Meski dia mengakui Helly tersebut merupakan Helikopter tua.
"Kita tunggu saja hasil investigasi," kata Supiadin dihubungi, Jumat (8/7/2016).
Menurutnya, uzurnya helikopter ini tidak bisa dijadikan pembenaran atas kecelakaan itu. Terlebih sampai ada korban jiwa.
"Helly Bell 205 termasuk generasi tua di TNI AD. Tetapi penyebab jatuhnya pesawat Helly tersebut tidak bisa serta karena usia tua. Walaupun usia tua, kalau pemeliharaan baik maka tidak menjadi masalah," kata dia.
"Secara umum, penyebab kecelakaan jatuhnya Helly Bell 205 TNI AD bisa karena tiga hal, yaitu faktor cuaca, faktor teknis dan human error," kata dia.
Untuk diketahui, Helly Bel yang jatuh ini adalah helikopter organik dari Sukadron Penerbad yang berlokasi di Semarang. Helly Bell ini jatuh saat sedang melaksanakan tugas Pam VVIP RI 1 di Solo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Tutup Pintu Damai, Ridwan Kamil Pilih Tak Hadir Saat Mediasi dengan Lisa Mariana di Bareskrim
-
Tak Hanya Obat Palsu, BPOM Perketat Pengawasan Kosmetik dan Skincare Ilegal
-
Kepala BPOM Jawab Surat Terbuka Nikita Mirzani : Siap Jadi Saksi, Asal Diminta Hakim
-
Harta Wahyudin Moridu Minus Rp 2 Juta, KPK Ingatkan Pejabat Jujur LHKPN
-
"Negeri Ini Disandera!": Erros Djarot Bongkar Dominasi Ketua Umum Partai dan Oligarki di Indonesia
-
9 Bulan Berjalan, Kepala Badan Gizi Nasional Sebut Sudah 4700 Siswa Keracunan MBG
-
BPOM dan PSI Perangi Obat Palsu, Libatkan Marketplace hingga Interpol
-
Rezim Jokowi Rusak Peradaban? Erros Djarot Bongkar Borok Nepotisme dan Buzzer di Lingkar Kekuasaan
-
Mahfud MD Buka Suara Soal Reshuffle dan Menko Polkam Baru: Reformasi Polri Jangan Mandek
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka