Suara.com - Ratusan orangtua dari anak-anak yang diduga korban vaksin palsu menggeruduk Rumah Sakit Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat (15/7/2016). Dari ratusan orang tersebut, salah satu Ibu, Kristin yang anaknya pernah divaksin di rumah sakit tersebut mengaku mendengar pengaduan dari orangtua lainnya soal keadaan yang dialami anak-anak mereka usai mendapat vaksin yang diduga palsu.
Seperti diketahui, RS Harapan Bunda merupakan satu dari 14 rumah sakit yang berada dalam daftar rilis Kementerian Kesehatan, sebagai rumah sakit yang mendapat pasokan vaksin palsu.
"Ada banyak anak-anak yang divaksin di sini. Ini saja pada hari ini, pada datang ke sini (RS Harapan Bunda). Kita mau dengar keterangan dari pihak Rumah Sakit, karena kan salah satu Rumah sakit yang pakai vaksin palsu itu kan di sini," kata Kristin di sela-sela aksi protes terhadap Pihak RS Harapan Bunda di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (15/7/2016).
Lebih lanjut, ibu yang dua anaknya mendapat vaksin di rumah sakit tersebut mengatakan bahwa dari cerita ibu-ibu yang lain, ada banyak anak yang kesehatannya terganggu usai mendapatkan vaksin dari RS Harapan Bunda. Dia bahkan mengatakan, ada yang psikologisnya terganggu. Yang lebih parah, ada bayi yang sudah berumur sembilan bulan, tapi beratnya hanya empat setengah (4,5) kilogram beratnya usai diberi vaksin. Padahal, kata dia, saat lahir berat badanya mencapai 3,1 kilogram.
"Ada yang begitu divaksin, langsung mencret, ada yang nggak bisa bicara, nggak bisa jalan, psikologisnya terganggu, nggak bisa menggerakkan leher," kata Kristin.
Ibu yang saat ini tinggal di Sunter, Jakarta Utara tersebut, mengaku bahwa anaknya memang tidak seperti anak-anak lain yang mengalami gangguan kesehatan usai divaksin di RS Harapan Bunda. Meski begitu, dirinya tetap khawatir, karena dulu dua orang anaknya sempat bolak balik RS Harapan Bunda usai divaksin. Dia khawatir, dampak dari vaksin tersebut akan timbul di masa mendatang.
"Saya mau minta tanggung jawab, karena saya tidak tahu dampak ke depan kesehatan anak saya bagaimana, karena kan kami nggak tau yang disuntikan ke tubuh anak saya apa, kan beda-beda reaksinya," kata Kristin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak