Suara.com - Tokoh muda Poso Rizal Calvary Marimbo mengapresiasi kinerja aparat pemburu gembong teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Meski demikian, Rizal meminta agar operasi Tinombala diperkuat dan lebih gencar lagi dari semula.
“Kalau benar itu Santoso, mewakili masyarakat Poso kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas kinerja tim gabungan operasi Tinombala,” ujar Rizal dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, hari ini.
Rizal menambahkan sosok Santoso telah menjadi momok yang menakutkan dan mengganggu keamanan dan iklim investasi di daerah itu.
Sebab, kata dia, selama bertahun-tahun aksi teror Santoso telah merengut banyak jiwa aparat keamanan maupun warga sipil. Tak hanya itu, akselerasi perekonomian di Poso dan Sulawesi Tengah selalu terganggu oleh aksi teror tersebut.
Meski demikian, Rizal mengingatkan agar aparat keamanan tidak mengendorkan operasi penangkapan teroris di Poso. Sebab, masih ada orang kepercayaan Santoso seperti Ali Kalora dan Basri yang tidak masuk dalam sergapan aparat keamanan Senin (18/07/2016) kemarin.
“Jadi masih ada Santoso-Santoso lainnya. Kemarin yang tewas itu baru dua orang dari 21 orang yang masih berkeliaran di hutan-hutan di Poso Pesisir,” ujar Rizal.
Rizal mengatakan tak jauh berbeda dengan Santoso, Ali Kalora dan Basri memiliki kemampuan tempur yang baik. Bahkan, keduanya bisa memiliki wibawa yang kuat di antara pengikut Santoso lainnya.
Sebab itu, Rizal berharap pemerintah pusat segera melakukan operasi penumpasan teroris secara besar-besaran.
”Jangan sampai mengendor operasi di Poso. Bahkan lakukan operasi besar-besaran saja. Ini adalah momentum yang baik untuk membersihkan sisa-sisa pengikut Santoso,” ujar dia.
Sebab bila dibiarkan lagi dan diberi waktu, Ali Kalora dan Basri akan mengonsolidasikan kekuatannya dan bisa muncul dua “Santoso” lainnya.
”Panjang lagi masalah keamanan di Poso. Ini yang kita tidak mau,” ujar Rizal.
Rizal mengatakan akibat dari berlarut-larutnya masalah keamanan di Poso, berbagai pihak kesulitan mempromosikan pariwisata dan investasi di Poso secara khusus dan Sulawesi Tengah secara umum.
”Kita ini sudah bosan. Tiap kali ajak investor, selalu ditanya Santoso gimana. Kita mau ajak wisatawan ke Danau Poso, padahal obyek wisatanya bagus, selalu ditanya soal Santoso. Ke luar negeri, juga pertanyaannya sama. Lama-lama kemarahan kita bisa meledak ini,” ujar dia.
Percaya Kepada Tito
Sebab itu, masyarakat Poso berharap banyak kepada Kapolri Tito.
“Kita masih percaya sama beliau. Kita lihat ada integritas beliau. Semoga beliau memegang amanah ini dalam waktu dekat, dia tangkap Santoso atau dikasih amnesti oleh negara. Biar Santoso kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi,” ujar Rizal.
Rizal mengatakan Poso akan segera tancap gas untuk membangun. Selama 20 tahun usia konflik horisontal di Poso telah menghancurkan perekonomian rakyat dan sendi-sendi kehidupan sehingga kabupaten ini menjadi kabupaten termiskin di Sulawesi Tengah.
Padahal, sebelum konflik, Poso merupakan episentrum perkembangan ekonomi dan pembangunan di Sulawesi Tengah.
“Sebanyak 40 persen Pendapatan Asli Daerah Sulawesi Tengah datang dari Kabupaten Poso. Sekarang kita termiskin kedua dan masuk daerah tertinggal,” kata Rizal.
Sebab itu, kata dia, sebaiknya pemerintah pusat benar-benar memahami perasaan rakyat Poso.
Berita Terkait
-
Mendag Lepas Ekspor Senilai Rp 978 Miliar dari 8 Provinsi
-
Belarus Siap Tanam Modal di Indonesia, Alat Pertanian Jadi Bidikan
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Mendag Pastikan Negosiasi Tarif dengan AS Masih Berjalan
-
Niat Banggakan Presiden Prabowo soal Donasi Bencana, Bobon Santoso Banjir Komentar Pedas
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra