Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan meninggalnya Aminah (36) bukan karena ada kesalahan atau kelalaian dari petugas dari Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Aminah merupakan perempuan yang tinggal di Jalan Haji Baping, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Aminah meninggal, Kamis (31/7/2016) lalu ketika ingin melahirkan bayi pertamanya.
Menurut Ahok, Aminah seharusnya sudah ada di Rumah Sakit atau tempat persalinan pada hari Rabu. Namun ia baru datang pada hari Kamis.
"Bukan, itu bukan kesalahan di puskesmas, itu memang harusnya dia datang ke dokter hari ini misalnya. Tetapi suaminya antarnya besok," kata Ahok di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Ahok juga mengkoreksei pemberitaan yang mengatakan Aminah meninggal lantaran diantarkan dari Puskesmas ke Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo menggunakan angkutan umum.
"Dan itu juga beritanya salah. Bukan dia dianter ke puskemas pakai angkot, lalu dokter puskesmas merujuk ke RSUD pake angkot, nggak. Dia langsung ke RSUD, langsung dapat penanganan kok," kata Ahok.
Ahok menegaskan setiap puskesmas di Jakarta selalu disediakan satu mobil ambulance.
"Kamu coba aja telepon ambulance, cepat kita datang. Kita kan ada ambulance gawat darurat, spesial," ujarnya.
Diketahui, Aminah yang hamil pada usia paruh baya sempat dilarikan dengan menggunakan angkot dari rumah oleh suami adiknya dan para tetangga ke Puskesmas Kecamatan Ciracas yang terdekat.
Namun setiba di puskesmas, Aminah dirujuk ke RSUD Pasar Rebo karena kondisinya ketika itu sudah parah lantaran air ketubannya sudah pecah di dalam angkot.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu