Suara.com - Banjir besar di banyak wilayah Cina telah memicu keprihatinan baru mengenai keamanan pangan di negeri tersebut. Sejak musim hujan dimulai pada awal Juni, jutaan hewan peliharaan telah hanyut dibawah air, kata pihak berwenang.
Di Provinsi Anhui, salah satu daerah yang paling parah dilanda banjir, sebanyak 80.000 babi dan lebih dari 12 juta ayam dan bebek hanyut dibawa air.
Di Provinsi Hubei, lebih dari 80.000 babi dan lebih dari 3,6 juta ayam serta bebek mati, sementara di Provinsi Jiangxi, sebanyak 5,2 juta ayam dan bebek dilaporkan hilang. Banyak orang khawatir bahwa daging bisa tersedia di pasar di seluruh negeri tersebut.
Mandat keamanan pangan di Cina mengalami pukulan ketika skandal makanan yang melibatkan pejabat tinggi mengguncang kepercayaan konsumen, terutama pada 2008 ketika susu bayi yang tercemar melamin mengakibatkan enam bayi meninggal dan membuat 300.000 bayi lagi sakit.
Dalam beberapa tahun belakangan, kemarahan masyarakat telah meningkat sehubungan dengan laporan bahwa daging babi secara tidak sah telah memasuki meja makan orang Tionghoa, demikian laporan Xinhua, Sabtu (30/7/20016). Pedagang gelap dilaporkan mengangkat hewan yang mati dari sungai atau danau, sebelum memproses dan menjual dagingnya.
"Banjir terjadi di mana-mana, dan saya khawatir saya mungkin secara tidak sengaja makan daging dari ayam atau babi yang mati tenggelam," kata Mao Xiaoli, seorang warga di Kabupaten Xinjian, Jiangxi.
Sebagian wilayah dilaporkan telah menangani hewan yang mati. Di Kabupaten Xiushui, Jiangxi, petani mengubur babi yang mati akibat banjir baru-baru ini.
"Sebagaimana diperlukan, babi dikubur dengan kedalaman sedikitnya dua meter. Kami menggunakan tiga ekskavator besar untuk menggali lubang," kata Zheng Guangcai, Kepala Dinas Peternakan setempat.
Di Kota Anqing, Anhui, Kepala Koperasi Pertanian setempat mengatakan sebanyak 2.000 bebek yang mati tenggelam "cuma dibuang".
"Terlalu banyak dan tak mungkin menangani semuanya secara layak," katanya.
Di Kota Xuangcheng, Anhui, banjir menewaskan atau menghanyutkan lebih dari lima juta ayam dan bebek.
"Sebanyak 60.000 bebek di desa kami hanyut dibawa air tahun ini, dan kami masih belum menemukan hewan tersebut," kata Hu Yiqun, Kepala Desa di Kabupaten Huaining, Xuancheng. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram