Suara.com - Muhammad Qorni (16) gembira sekali pada Selasa (2/8/2016) siang. Remaja asal Medan ini merupakan satu dari 173 santri penghafal Al Quran (hafidz) yang baru saja diwisuda Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kementerian Agama, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Yang membuatnya riang gembira lagi, dia akan segera diberangkatkan ke Turki lewat program beasiswa belajar.
Ketika ditemui Suara.com, Qorni menceritakan pengalamannya.
Sebelum menerima beasiswa untuk belajar ke Turki, santri Pondok Pesantren Sulaimaniyah itu mendapat tawaran beasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Namun, dia menolaknya karena ingin mendalami agama Islam di negeri para Sufi.
"Saya lebih milih ke Turki belajar agama di sana," ujar Qorni di auditorium H. M. Rasjidi, gedung Kementerian Agama.
Cowok yang juga berkeinginan menjadi diplomat itu mengatakan telah hafal Al Quran 30 juz selama delapan bulan belajar di Pondok Pesantren Sulaimaniyah.
Selama ini, Qorni disiapkan betul untuk bisa belajar di Turki. Selama belajar di pondok, tak hanya menghafal Quran, dia juga mempelajari bahasa.
"Setelah khatam 30 juz, kita belajar bahasa Turki baik tulisan maupun lisan," kata dia.
Semua hafidz dan hafidzah yang diwisuda hari ini berasal dari Pondok Pesantren Sulaimaniyah. Mereka mendapatkan beasiswa belajar ke Turki selama tiga tahun untuk mendalami tahfidzh Al Quran, pengetahuan keagamaan Islam serta kemampuan bahasa Arab dan Turki.
Dari 173 santri, terdiri dari 143 hafidz dan 30 hafidzah.
Program beasiswa tahfidzh Al Quran merupakan program kerjasama Kementerian Agama dengan Yayasan Pusat Kebudayaan Islam Indonesia Turki atau United Islamic Cultural Center of Indonesia-Turkey yang diselenggarakan Pondok Pesantren Sulaimaniyah.
Program ini merupakan bentuk pelaksanaan kerjasama antara Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kemenag dan UICCI dalam pengembangan kemampuan santri di bidang Qira'at Al Quran, Tahfidzh Al Quran, kajian ilmu-ilmu keislaman, dan bahasa Turki.
PBTQ memberikan beasiswa pendidikan bagi peserta yang lulus seleksi untuk mengikuti program pendidikan non degree di Indonesia dan Turki.
Dalam program ini terbagi menjadi dua jenis. Pertama program tahfidzh kelompok usia 18-22 tahun ditujukan bagi mereka yang telah menyelesaikan hafalan Al Quran 30 Juz, lancar membaca Al Quran sesuai kaidah yang baik dan benar serta telah memiliki pengetahuan dasar bahasa Arab.
Kedua program tahfidzh kelompok usia 13-18 tahun ditujukan bagi mereka yang telah menyelesaikan hafalan Al Quran 1 Juz, serta lancar membaca Al Quran sesuai kaidah yang baik dan benar.
Tag
Berita Terkait
-
Balas Dendam, Santri Korban Bullying Ngamuk Bakar Ponpes di Aceh Besar, Begini Kronologinya!
-
Sakit Hati Terus Dibully, Santri Nekat Bakar Pesantren: Biar Barang Mereka Habis Terbakar!
-
Biar Tetap Eksis di Dunia Pendidikan, Begini Tantangan Pesantren Gembleng Para Santri
-
Jihad Ala Santri Zaman Now: Bukan Perang, Tapi Jaga Alam!
-
Gibran Minta Ponpes Cetak Santri jadi Ahli AI hingga Robotik: Kita Harus Berani Lakukan Lompatan
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy
-
TOURISE 2025 Dibuka di Riyadh: Menteri Pariwisata Arab Saudi Bicara Inovasi dan Kolaborasi
-
AI Bigbox Permudah Fintech Verifikasi Identitas Pelanggan Lewat Solusi eKYC Canggih dan Aman
-
Wamenag Muhammad Syafi'i Soroti Kasus Gus Elham Yahya Cium Anak Kecil: Harus Dihentikan!
-
Pelaku Pembunuhan Istri Pegawai Pajak Manokwari Ternyata Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Admedika Hadirkan VIP Lounge di RSUP Kemenkes Surabaya, Tingkatkan Kualitas Layanan
-
Detik-detik Istri Pegawai Pajak Manokwari Ditemukan di Septic Tank, Anjing Pelacak Sempat Gagal
-
Menteri Lingkungan Hidup: Ekonomi Hijau Harus Sejalan dengan Masyarakat dan Alam