Anggota Badan Anggaran DPR RI, Eka Sastra menilai, kebijakan Presiden Joko Widodo yang akan kembali memangkas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P 2016) dinilai realistis dalam melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Hal ini disampaikan Eka dalam diskusi yang bertajuk "Perubahan atas APBN Perubahan" di Gado-gado Boplo, Jalan Gereja Theresia No. 41, Menteng, Jakarta, Sabtu (6/8/2016).
"Saya melihat ini angka yang sangat postif, lebih kredibel dan merupakan sebuah langkah yang lebih realistis di tengah situasi perlambatan ekonomi yang terjadi hari ini," ujar Eka dalam diskusi.
Eka juga menuturkan, dalam pembahasan anggaran di Banggar terjadi perdebatan antara pemerintah dan DPR terkait target dana repatriasi dari program pengampunan pajak atau tax amnesty yang tidak realistis.
"Proyeksi penerimaan dari tax amnesty yang ditargetkan oleh pemerintah sekitar Rp165t triliun antara Bank Indonesia sendiri dalam beberapa kesempatan. Yang paling realistis dicapai adalah Rp50 triliun," kata Eka.
"Nah, dalam perdebatan tersebut, memang sudah kita sampaikan bahwa apabila terjadi perubahan yang signifikan, itu akan mempengaruhi fungsi target penerimaan kita termasuk bisa terjadinya pelebaran defisit," sambungnya.
Oleh sebab itu, pihaknya mendukung Jokowi untuk memangkas anggaran agar target pertumbuhan dan penerimaan negara tidak akan melesat jauh.
"Kita bisa lihat bahwa ada beberapa target yang meleset sehingga mau tidak mau Menkeu baru menurunkan target penerimaan perpajakan yang kemudian terkompensasi dengan pemotongan anggaran baik di kementerian lenbaga atau transfer daerah," ungkapnya.
Pemerintah melalui Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk memangkas beberapa anggaran didalam APBNP-P 2016. Hal tersebut guna menjaga kredibilitas fiskal Indonesia sehingga kondisi perekonomian bisa lebih baik lagi.
Salah satu pos anggaran yang akan di potong adalah anggaran kementerian/lembaga yang akan dipangkas Rp65 triliun dan dana transfer daerah Rp68,8 triliun atau total pemangkasan sebesar Rp133 triliun.
Dalam diskusi hadir pula Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional Arif Budimanta, Ekonom Senior Faisal Basri, Wakil Ketua Umum KADIN Yugi Prayanto dan Peneliti INDEF Berly Martawardaya.
Tag
Berita Terkait
-
Ketua DPR Dukung Menkeu, Pangkas APBNP 133 T Untungkan Negara
-
Sri Mulyani Dipanggil ke Istana, Apa yang Dibahas Bersama Jokowi?
-
Sri Mulyani Potong APBNP 2016, DPR Yakini Tak Ganggu APBN 2017
-
Enggartiasto Tak Masalah Bila Sri Mulyani Pangkas Anggaran
-
BI Ingatkan Pemangkasan Belanja Negara Harus Cermat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru