Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mendorong agar monster dari permainan Pokemon Go dapat ditempatkan di berbagai tempat tujuan wisata. Sehingga mendukung pariwisata sekaligus lebih produktif bagi perekonomian.
"Kalau perlu kita kasih insentif apa itu agar itu (monster pokemon) adanya di Museum nasional, Kota Tua dan tempat-tempat wisata lainnya. Sehingga kita bisa betul-betul membuat ini sesuatu yang produktif," katanya usai acara diskusi Brandz Top 50 Most Valuable Indonesian Brands 2016 di Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Ia mengatakan dirinya telah bertemu dengan Google dua kali, dan bertemu dengan VP Engineering on Maps Google Hugh William di Kantornya, Rabu (10/8) siang.
Dalam pertemuan tersebut, menurut dia, sepakat untuk bertemu kembali dengan Google dan Niantic, perusahaan pembesut Pokemon Go, untuk membahas pengaturan penempatan para monster Pokemon tersebut, termasuk terkait larangan di objek vital nasional. Permainan Pokemon Go sendiri yang dikembangkan Niantic tersebut menggunakan Google Maps.
Menteri Rudiantara meyakini Pariwisata akan menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan negara setelah pajak. Untuk itu, teknologi informasi dan komunikasi dapat menopang hal itu.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut ia mengemukakan, pemerintah saat ini tengah membangun jaringan fiber optik sehingga pada 2019 nantinya seluruh ibu kota kabupaten dan kota di Indonesia terkoneksi internet melalui proyek Palapa Ring.
Dengan demikian akan mampu mendukung perkembangan perekonomian digital termasuk mendukung sektor pariwisata menjadi lebih semarak.
Saat ini, Internet di Indonesia tidak merata dan timpang. Menurut Rudiantara, berdasarkan data open signal, di Jakarta, kecepatan unduh internet bisa mencapai 7 Mbps (Megabyte per second).
Kecepatan internet di Jakarta tersebut nomer dua di ASEAN, di bawah Singapura namun mengungguli Bangkok (Thailand) dan Kuala Lumpur (Malaysia). Sementara di wilayah Timur misalnya Papua, kemampuan unduh internet hanya 300 Kbps (Kilobyte per second).
"Sangat lemot," katanya.
Sehingga rata-rata kecepatan internet Indonesia hanya menduduki nomor 4, di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand.
"Bahkan kini Vietnam semakin mendekat. Untuk itulah, pemerintah melalui Proyek Palapa Ring mendorong koneksi internet yang lebih baik dan cepat dapat dirasakan di seluruh wilayah Indonesia," katanya. (Antara)
Tag
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret