Ilustrasi gedung DPR/MPR, tepatnya di gedung Nusantara (gedung kura-kura) [suara.com/Dian Rosmala]
Baca 10 detik
Dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8/2016), Ketua MPR Zulkifli Hasan menekankan pentingnya merajut tali persatuan bangsa Indonesia.
Dia menceritakan keharmonisan Proklamator Indonesia Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M. Hatta ketika menyusun teks Proklamasi. Keharmonisan kedua pemimpin, katanya, harus dimaknai sebagai simbol persatuan.
"Tanpa persatuan, tidak akan ada kemajuan. Tanpa persatuan tidak akan ada keadilan dan kemakmuran. Bersatu, bersatu, bersatu," tutur Zulkifli.
Zulkifli menambahkan persatuan harus dimaknai dalam artian luas, salah satunya persatuan di bidang ekonomi sehingga tidak menimbulkan kesenjangan. Menurutnya, negara harus menciptakan kesejahteraan bersama secara merata.
"Jangan biarkan kantong-kantong usaha kecil terus tergusur. Perbedaan pendapat tidak akan memicu ledakan, tapi perbedaan pendapat yang menganga akan meledakkan gunung sosial kita," kata Ketua Umum PAN.
Menurutnya jika kondisi ini dibiarkan bukan tidak mungkin solidaritas sosial di masyarakat mudah goyah. Kemiskinan, kata dia, menjadi lahan subur bagi tumbuhnya fundamentalisme, terorisme, dan radikalisme.
"Bila demokrasi hanya memberikan keuntungan bagi segelintir orang, sekuat apapun rasa persatuan kita pada akhirnya bisa pecah. Ini menjadi ancaman serius yang sewaktu-waktu menjadi eskalatif," ujarnya.
Zulkifli menekankan peintingnya kesadaran menjaga persatuan di seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah juga harus melakukan pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.
"Semoga ke depan tidak ada lagi disintegrasi nasional, intoleransi dan kekerasan sosial," kata dia.
Dia menceritakan keharmonisan Proklamator Indonesia Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M. Hatta ketika menyusun teks Proklamasi. Keharmonisan kedua pemimpin, katanya, harus dimaknai sebagai simbol persatuan.
"Tanpa persatuan, tidak akan ada kemajuan. Tanpa persatuan tidak akan ada keadilan dan kemakmuran. Bersatu, bersatu, bersatu," tutur Zulkifli.
Zulkifli menambahkan persatuan harus dimaknai dalam artian luas, salah satunya persatuan di bidang ekonomi sehingga tidak menimbulkan kesenjangan. Menurutnya, negara harus menciptakan kesejahteraan bersama secara merata.
"Jangan biarkan kantong-kantong usaha kecil terus tergusur. Perbedaan pendapat tidak akan memicu ledakan, tapi perbedaan pendapat yang menganga akan meledakkan gunung sosial kita," kata Ketua Umum PAN.
Menurutnya jika kondisi ini dibiarkan bukan tidak mungkin solidaritas sosial di masyarakat mudah goyah. Kemiskinan, kata dia, menjadi lahan subur bagi tumbuhnya fundamentalisme, terorisme, dan radikalisme.
"Bila demokrasi hanya memberikan keuntungan bagi segelintir orang, sekuat apapun rasa persatuan kita pada akhirnya bisa pecah. Ini menjadi ancaman serius yang sewaktu-waktu menjadi eskalatif," ujarnya.
Zulkifli menekankan peintingnya kesadaran menjaga persatuan di seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah juga harus melakukan pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.
"Semoga ke depan tidak ada lagi disintegrasi nasional, intoleransi dan kekerasan sosial," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Program Sertipikat Tanah Gratis BPN di HUT RI ke-80?
-
Kemendagri Rayakan Puncak HUT ke-80 dengan Jalan Sehat dan Bazar Meriah di TMII
-
6 Napi Viral Dapat Remisi: Ronald Tannur hingga Istri Ferdy Sambo, Setya Novanto Bebas Bersyarat
-
Gigit Jari Hukuman Tak Dipotong Seperti Putri Candrawathi? Ini Alasan Ferdy Sambo Tak Dapat Remisi
-
Telkom Akses Sukses Jaga Keandalan Infrastruktur Jaringan Selama Upacara HUT ke-80 RI di Jakarta
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO