Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menugaskan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat untuk merangkul sejumlah kader banteng di tingkat DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta yang masih menolak Ahok diusung maju ke pilkada periode 2017-2022.
"Urusan Pak Djarot (merangkul DPD PDIP DKI). Saya kan sudah ada partai pendukung cuma saya merasa sama Pak Djarot paling cocok," ujar Ahok di Jalan Penggilingan, kawasan PIK Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (19/8/2016).
Di berbagai kesempatan, Ahok menyampaikan keinginannya untuk dipasangkan lagi dengan Djarot. Ketika bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016) sore, hal tersebut juga diutarakan lagi.
"Dan saya dari dulu yang minta Pak Djarot. Kalau ngajak Pak Djarot kan saya mesti sowan ke pemliknya Ibu Megawati sebagai ketum," kata Ahok.
"Makanya saya datang kepada mereka sampailan pada mereka, boleh nggak Djarot ikut saya kalau boleh kita gabung empat partai," Ahok menambahkan.
Mantan Bupati Belitung Timur menambahkan dalam pertemuan tanggal 17 Agustus lalu, Megawati sudah menyatakan dukungan kepada Ahok berpasangan dengan Djarot, walaupun masih ada penolakan dari sebagian kader.
"Mereka bilang kami ada mekanisme, tapai secara pribadi Ibu Mega katakan saya sama Pak Djarot cocok. Nggak ada masalah kok kami sama Djarot," ujarnya.
Ahok menegaskan tak akan turun langsung untuk merangkul mereka yang menentangnya karena hal itu merupakan kewenangan PDI Perjuangan.
"Kalau untuk ngatasin DPD (yang nolak) urusan Pak Djarot dong, kan bukan partai saya. Mau rangkil bagaimana? cewek cantik nggak?" kata Ahok.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo