Suara.com - Maria Liberata Takndare bangga menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada upacara HUT ke-71 RI di Pulau Asutubun, pulau terluar NKRI di Maluku Tenggara Barat. Kawasan itu berbatasan langsung dengan Australia.
"Saat saya membawa bendera bersama dua rekan dan dikawal POM TNI AL Saumlaki menuju Pulau Asutubun, memang ada perasaan khawatir, apakah saya dapat menyelesaikan tugas mulia ini atau tidak, karena baru pertama kali ini bertugas bawa bendera besar dan harus memanjat tebing bebatuan yang tajam sampai ke puncak," kata Maria, Sabtu (20/8/2016).
Maria yang masih berusia 16 tahun adalah siswi kelas XII IPA SMA Budi Mulia Saumlaki. Dia anggota Paskibraka Kabupaten Maluku Tenggara Barat tahun 2015.
Pada upacara HUT ke-71 Kemerdekaan RI di Pulau Asutubun, Rabu lalu, Maria dan dua anggota pasukan lainnya mengibarkan bendera Merah Putih berukuran 4x8 meter pada tiang dengan ketinggian 18 meter.
Puteri sulung pasangan Johanes Berechmanis Takndare dan Adolfina Karmomjanan ini berpendapat, mengibarkan bendera Merah Putih di Pulau Asutubun adalah sebuah tugas mulia yang baru pertama kali ia lakukan di lokasi yang sempit dan berbatu-batu serta berada pada ketinggian 80 meter dari permukaan laut.
Sebagian pakaian yang dia kenakan bahkan basah kuyup karena perahu kecil yang ditumpangi dari kapal patroli Lanal Saumlaki menuju ke tepian tebing Pulau Asutubun nyaris tenggelam.
"Lokasi berlabuh cukup sulit dijangkau. Saya menjaga agar bendera Merah Putih tidak basah, jadi cuma sepatu dan rok saya yang basah," katanya.
Bermodal pengalaman sebagai Paskibraka Kabupaten MTB tahun lalu, Maria mengaku tidak menemukan kendala dalam mengibarkan bendera, hanya saja lokasi upacara yang terjal dan bebatuan serta sempit membuat ia harus hati-hati dalam memberikan aba-aba bagi dua rekannya saat bertugas.
"Berbeda dengan pengibaran bendera di lapangan Mandriak yang sangat luas (lapangan upacara Pemkab MTB-red), lokasi upacara di Pulau Asutubun berukuran sekitar 5x4 meter, itu pun dipenuhi petugas upacara yang lain dan perwakilan undangan, sehingga saya sangat berhati-hati sekali," tuturnya.
Ditanyakan tentang nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda saat ini, Maria mengatakan dirinya bangga sebagai warga negara Indonesia, meskipun kehidupan perekonomian bangsa saat ini masih jauh dari harapan para pahlawan yang merebut kemerdekaan dengan darah dan air mata.
"Menurut saya, nasionalisme dan patriotisme itu adalah sikap berani, pantang menyerah, dan rela berkorban untuk bangsa. Saya sendiri punya cita-cita menjadi aparat untuk mengabdi di daerah perbatasan ini," kata remaja kelahiran Ambon, 28 Desember 1999 itu. (Antara)
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Seperti Ini Perasaan Anak-anak di Inggris Jadi Paskibraka HUT RI
 - 
            
              Kisah Gloria, dari Pembawa Baki Bendera, Jadi Penjaga Gordon
 - 
            
              Sukses Jadi Paskibraka, Gloria Nangis: Ibu Saya Senang Banget!
 - 
            
              Senyum Sumringah Gloria di Istana Jadi Pusat Perhatian
 - 
            
              Dua Paskibraka Cantik di Kereta Kencana Jadi Pusat Perhatian
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM