Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Parera menilai Koalisi Kekeluargaan bukanlah koalisi permanen menjelang pilkada Jakarta periode 201. Sehingga koalisi ini bisa bubar kapan saja.
"Nggak ada koalisi, forum komunikasi antar partai saja itu sebenarnya. Nggak ada koalisi-koalisian. Kalau koalisi kan harus kita bangun di satu platform yang sama. Jadi terminologi itu nggak pas," kata Andreas di DPR, Senin (22/8/2016).
Koalisi Kekeluargaan dulu beranggotakan tujuh partai tingkat Provinsi DKI Jakarta. Mereka baru menyepakati kriteria calon gubernur Jakarta. Tetapi belakangan koalisi ini tidak kokoh lagi.
Andreas meyakini sekarang ini sudah tidak ada yang namanya koalisi permanen.
"Pilkada ini kan bukan cuma satu. Ada 101 (pilkada tahun 2017). Di sini kita ini, di sana kita bisa sama-sama. Misalnya di Banten bareng, di Papua sana bareng, di sini kita pisah. Ini karena soal koalisi, saya nggak pernah percaya di Indonesia ada koalisi yang permanen. Yang ada itu kerjasama antar partai yang sifatnya kasuistik, case-case gitu," tuturnya.
Meski PDI Perjuangan ikut pertemuan Koalisi Kekeluargaan, Andreas menegaskan partainya belum memutuskan sikap di pilkada Jakarta. Menurutnya masih banyak waktu untuk menghitung.
"Tunggulah, masih ada sebulan lagi," kata dia.
Di internal PDI Perjuangan sendiri sekarang sedang ada kubu-kubuan. Ada kubu yang menolak Ahok dan ada kubu yang mendukung Ahok.
Menurut Andreas perbedaan semacam itu di partainya merupakan hal yang wajar, mengingat DPP belum memutuskan.
"Biasalah kalau soal perbedaan pendapat di PDI Perjuangan, sebelum ada keputusan, biasa. Kalau sudah ada keputusan nanti satu suara," kata anggota Komisi I DPR.
Berita Terkait
-
PDIP Kupang Kokohkan Akar Budaya, Hasto Kristiyanto: Berpondasi Pemikiran Bung Karno
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Hasto Kristiyanto: Lengkapi Markas di Rote Ndao, Wujudkan Visi Geopolitik Bung Karno dari Selatan
-
Momen Megawati Sebut Dirinya Paket Lengkap: Aku Anak Presiden, Pintar dan Banyak yang Naksir
-
Pidato di Peringatan KAA ke-70, Megawati: Kemerdekaan Palestina Harus Penuh, Tanpa Tawar-Menawar!
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
Terkini
-
Motif Pelaku Mutilasi Istri Pegawai Pajak Manokwari, Minta Tebusan ke Suami Korban Lewat IG
-
Nekat Mutilasi Istri Pegawai Pajak Demi Judi Online, Pelaku Terancam Hukuman Mati
-
Detik-detik Grandmax Bawa Rp5,2 Miliar Terbakar di Polman, Uang ATM Rp4,6 M Hangus
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Bikin Laporan ke Bareskrim, Bule Rusia Polisikan Dua Akun Medsos Diduga Penyebar Fitnah
-
Tunda Kenaikan Tarif Parkir, DPRD Minta Pemprov DKI Benahi Kebocoran PAD Rp1,4 Triliun
-
Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
-
Gerindra Tagih Pramono Anggaran Perbaikan SDN 01 Pulau Harapan: Jangan Cuma Janji!
-
Perti Dukung Penuh Kebangkitan PPP di Bawah Kepemimpinan Mardiono
-
KPK Buka Penyelidikan Baru, BPKH Klarifikasi Soal Layanan Kargo Haji