Suara.com - Peraih medali emas di ajang Olimpiade Rio De Janeiro, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad, mengatakan hadiah sebesar Rp5 miliar dari pemerintah rencananya akan ditabung.
"Ya pastinya belum dipikirkan mau apa (hadiah Rp5 miliar). Ya pastinya ditabung dulu. Karena nggak mudah juga ya untuk diputerin ke bisnis juga," ujar Liliyana di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Rabu (24/8/2016).
"Karena kita biasanya pagi, sore, pagi, sore tiap hari kita latihan bulutangkis jadi kita kurang ada waktu ya. Jadi ya sementara disimpen dulu deh," Liliyana menambahkan.
Tontowi juga demikian. Dia mengatakan hadiah tersebut akan ditabung dan sebagian untuk memenuhi kebutuhan puteranya.
"Uangnya mau ditabung dulu," kata Tontowi di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memastkan para atlet yang telah meraih medali emas dan perak pada Olimpiade Rio De Jenairo akan mendapatkan bonus spektakuler.
"Untuk emas kali ini kita hadiahi Rp5 miliar, untuk perak Rp2 miliar. Pelatih asisten pelatih juga mendapat bonus semua. Itu baru dari kami, belum dari DPR, belum dari yang lainnya. Untuk bonus itu diberikan masing masing bebas potongan pajak," ujar Nahrawi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (23/8/2016).
Bonus tersebut diberikan atas instruksi Presiden Joko Widodo.
"Bonusnya untuk olimpiade ini sangat spektakuler, Pak Jokowi meminta saya perhatikan, karena mereka telah mengibarkan sangsaka Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia raya," kata dia.
Pemerintah juga akan memberikan tunjangan hari tua kepada para atlet.
"Kami katakan kepada mereka bahwa pemerintah bersama DPR ingin menghargai pahlawan setinggi-tingginya untuk olahraga kita. Tunjangan hari tua , sudah kami siapkan sejak tahun 2016. Emas Rp20 juta, Perak Rp15 juta, Perunggu Rp10 juta setiap bulan seumur hidup bagi olimpian," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi