Suara.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Jawa Barat menurunkan status Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) dari siaga level III menjadi waspada level II.
"Meskipun terjadi penurunan status namun PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas masyarakat ataupun pengunjung di dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon," kata Pengamat Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen Mohammad Isra, Jumat (26/8/2016).
Isra menambahkan, PVMBG menurunkan status salah satu gunung api aktif di Sulut selain Soputan (Kabupaten Minahasa Tenggara/Selatan), Karangetang (Kabupaten Kepulauan Sitaro), dan Gunung Awu (Kabupaten Kepulauan Sangihe) sejak tanggal 24 Agustus 2016 pukul 06.00 WITA.
"Masyarakat diharapkan mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan itu," katanya berharap.
Pada periode pengamatan Kamis (25/8/2016) pukul 00.00-24.00 WITA, kata dia, secara visual gunung yang memiliki ketinggian 1.580 meter di atas permukaan laut ini tampak jelas dengan ketinggian asap 200 meter di atas puncak.
"Warna asap putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang," jelasnya.
Sementara aktivitas kegempaan terekam tiga kali tektonik jauh beramplituda 5-28 milimeter selama 50-100 detik, satu kali vulkanik dalam amplituda enam milimeter selama lima detik.
Selain itu, sebanyak satu kali gempa tornillo amplituda 21 milimeter selama 14 detik, microtremor beramplituda 0,5-6,0 milimeter, amplituda dominan tiga milimeter serta gempa satu kali embusan amplituda 37 milimeter selama 10 detik.
Gunung Lokon pernah meletus hebat Oktober 1991 dan mengungsikan warga yang bermukim dekat lereng seperti Kelurahan Kinilow, Kinilow Satu dan Kakaskasen I ke sejumlah bangunan pemerintah dan swasta.
Pernah juga meletus pada pertengahan tahun 2011 dan sejak saat itu statusnya naik turun terkadang ditetapkan siaga level III, namun beberapa bulan kemudian kembali turun menjadi waspada level II.
Berita Terkait
-
Temuan Baru UGM: Potasium Bisa Jadi Kunci Prediksi Letusan Besar Gunung Api
-
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Dua Kali, Intensitas Gempa Meningkat
-
Gunung Lewotobi Erupsi: Ribuan Warga Mengungsi, Kemensos Salurkan Bantuan Rp5 Miliar
-
Status Awas! Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi
-
Donasinya Rp1,7 Miliar, Intip 5 Potret Denny Sumargo Beri Bantuan ke Korban Gunung Lewotobi Laki-laki
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai