Suara.com - Ketua tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, menantang jaksa penuntut umum menghadirkan pembantu rumah tangga Jessica Kumala Wongso berinisial SR ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
"Anda harus tanya ke jaksa kenapa tidak dihadirkan pembantunya itu. Kalau itu dihadirkan akan jelas semua. Justru itu kita pengen didatangkan, tapi kenapa nggak didatangkan? Kami tunggu," kata Otto usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2016).
Pembantu berinisial SR dulu pernah diminta Jessica untuk membuang celana panjang yang dipakai Jessica saat bertemu Wayan Mirna Salihin dan Hanie di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat.
Otto menjelaskan alasan Jessica meminta SR membuang celana tak lama setelah Mirna meninggal dunia karena sudah sobek.
"Diberita acara begini bunyinya, pagi hari pembantu bertanya kepada Jessica, 'Non ini kenapa celana kok sobek.' Saya juga nggak tahu kenapa bisa robek katanya Jessica. 'Terus bagaimana non? Buang saja nggak bisa dipakai lagi," kata Otto menirukan percakapan SR dan Jessica yang tertuang dalam berkas acara pemeriksaan.
Otto membantah Jessica meminta SR membuang celana untuk menghilangkan jejak. Menurut Otto kalau Jessica ingin menghilangkan jejak tentu tak melalui pembantu.
"Ya sudah nah dari kesimpulan itu apa yang bisa kalian tangkap? Nggak ada sepertinya Jessica menyuruh membuang dengan sengaja. Kalau dia sengaja menyembunyikan nggak mungkin tuh celana ada di pembantu nggak mungkin dia (Jessica) sendiri yang buang dong," katanya.
Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).
Saat peristiwa terjadi, di meja yang sama, Mirna ditemani dua kawan, Jessica dan Hanie. Mereka merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008.
Jessica ditangkap saat berada di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016) sekitar pukul 07.45 WIB.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta