Suara.com - Sebagian warga Jalan Rawajati Barat, RT 9, RW 4, Pancoran, Jakarta Selatan, yang menolak dipindahkan ke rusun Marunda, Jakarta Utara, memilih bertahan di sekitar lokasi bekas rumah mereka, Jumat (2/9/2016).
Mereka mendirikan tenda-tenda yang terbuat dari terpal di dekat puing-puing bangunan yang telah diratakan dengan tanah oleh aparat pemerintah pada Kamis (1/9/2016) pagi.
Siang tadi, warga terlihat sibuk menata barang-barang. Sebagian lagi memperbaiki tenda.
Salah satu warga bernama Nurhayati mengatakan setelah tinggal di tenda yang paling dikhawatirkannya adalah hujan.
"Kami khawatir kalau hujan, kemarin saja hampir hujan, tapi angin kencang, terpal di atas ini udah goyang-goyang ketiup angin," kata Nurhayati.
Kalau nanti hujan, kata dia, rencananya warga akan pindah ke sekitar apartemen Kalibata City atau rumah warga yang lain.
"Ya paling kalau hujan kami neduh di belakang ini (Kalibata City), atau numpang dulu deh di rumah warga yang masih bagus," katanya.
Rumah warga yang ditertibkan pemerintah ada puluhan. Pemerintah sebenarnya tak lepas tangan dengan nasib warga setelah rumahnya diratakan dengan tanah. Pemerintah menawarkan kepada mereka untuk tinggal di rusun Marunda.
Namun, sebagian warga menolak dengan berbagai alasan, terutama alasan ekonomi.
Warga lain yang rumahnya juga ditertibkan bernama Ilyas Karim (88). Ilyas mengaku salah satu pengibar bendera Merah Putih pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, meskipun sejumlah kalangan meragukannya.
Lelaki asal Padang, Sumatera Barat, itu, menilai pejabat pemerintah Jakarta sekarang jahat-jahat.
"Iya sekarang ini kan pemerintah ini nggak salah, pejabatnya yang jahat, tidak mau tahu dengan pejuang," kata Ilyas ketika ditemui di Rawajati, di dekat rumah-rumah warga yang sudah rata dengan tanah.
Menurut Ilyas pemerintahan zaman sekarang sangat jauh dari pemerintahan zaman Sukarno, terutama para pejabat.
"Sekarang ya, yang bagus pemerintahan waktu Sukarno. Itu pemerintahan jujur, sekarang nggak jujur. Pejabat apalagi," ujar Ilyas.
Ilyas menambahkan pejabat sekarang rata-rata memiliki kepintaran dalam berbagai hal. Tapi sayang, kepintaran tersebut semuanya diaplikasikan ke dalam sikap tercela.
Berita Terkait
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Pedagang Pasar Barito Demo Tolak Relokasi, Groundbreaking Taman Bendera Pusaka Ditunda
-
Warga Tesso Nilo Resah Terancam 'Diusir', Muncul Wacana Relokasi ke Pulau Mendol
-
Cuma Pakai Celana Dalam, Heboh Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung usai Jakarta Kebanjiran: Dibunuh?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka