- Pemerintah Kota Jakarta Selatan menertibkan puluhan kios pedagang di kawasan Pasar Barito, Kebayoran Baru, pada Senin (27/10) pagi.
- Penertiban ini diwarnai kericuhan saat para pedagang melakukan perlawanan dan memblokade jalan.
- Para pedagang berteriak dan sempat mencoba mendesak mundur barisan petugas.
Suara.com - Pemerintah Kota Jakarta Selatan menggusur puluhan kios pedagang di kawasan Pasar Barito, Kebayoran Baru, pada Senin (27/10) pagi. Aksi yang bertujuan untuk pembangunan Taman Bendera Pusaka ini diwarnai kericuhan saat para pedagang melakukan perlawanan dan memblokade jalan.
Penggusuran atau penertiban yang melibatkan personel gabungan dari Satpol PP, TNI, dan Polri dimulai sejak pukul 05.00 WIB. Dengan menggunakan alat berat, petugas merobohkan kios-kios pedagang di sekitar Jalan Barito 1.
"Hingga pukul 07.00 WIB, kios pedagang Barito telah rata dengan tanah usai dirubuhkan oleh ekskavator," demikian laporan dari lokasi.
Aksi penertiban ini memicu perlawanan dari para pedagang. Mereka berteriak dan sempat mencoba mendesak mundur barisan petugas. Puncaknya, para pedagang menggelar aksi duduk di tengah jalan, tepat di perempatan yang menghubungkan Jalan Gandaria Tengah III dan Jalan Melawai Raya, menyebabkan arus lalu lintas lumpuh.
Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan, Mukhlisin, mengonfirmasi bahwa apel penertiban dipimpin langsung oleh Wali Kota. "Pukul 07.30 WIB, Wali Kota Jakarta Selatan memimpin apel dalam rangka penertiban di Taman Ayodya," ujarnya.
Relokasi untuk Proyek Taman Terpadu
Penertiban ini dilakukan setelah Pemkot Jaksel melayangkan Surat Peringatan Terakhir (SP3) kepada para pedagang. Relokasi ini merupakan bagian dari rencana besar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggabungkan tiga taman—Taman Leuser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat—menjadi sebuah kawasan terpadu bernama Taman Bendera Pusaka yang ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Sebagai solusi, Pemkot Jaksel telah menyiapkan Sentra Fauna di Pasar Lenteng Agung, Jagakarsa, sebagai lokasi relokasi. Lokasi ini dinilai strategis karena memiliki sarana yang memadai dan akses transportasi yang mudah, dekat dengan Stasiun Lenteng Agung dan halte Transjakarta. (Antara)
Baca Juga: Lokasi Dijaga Ormas GRIB, Begini Ketegangan saat Proses Eksekusi Rumah Lelang di Petukangan
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Hati Teriris! Cerita Melda Diceraikan Suami Usai Lolos PPPK, Kini Viral di Podcast Denny Sumargo
-
Beri Hadiah Topi Berlogo PSI, Raja Juli Beberkan Kondisi Jokowi Terkini
-
Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Melda Safitri Kini Disawer Crazy Rich Aceh
-
KB Bank Dukung Pembentukan Karakter Generasi Muda Melalui Beasiswa Pendidikan Sepak Bola
-
Doktrin 'Perkalian Nol' Dasco: Ramai di Akhir Cerita Tapi Sunyi saat Bab Perjuangan Ditulis
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD ke KPK: Saya Datang Kalau Dipanggil, Tapi Ogah Lapor
-
Generasi Z Unjuk Gigi! Pameran di Blangkon Art Space Buktikan Seni Rupa Yogyakarta Tak Pernah Mati
-
91 Orang Kembali Dievakuasi dari Zona Merah Kontaminasi Cesium-137 Cikande